Erupsi Gunung Semeru
Travel

5 Hal yang Harus Dilakukan saat Tersesat di Gunung

Redaksi
Rabu, 16 April 2025 - 13:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas mendaki gunung telah menjadi salah satu kegiatan rekreasi alam yang semakin populer di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui 5 hal ini dalam mencegah dan menjadi bekal saat mendaki.

Selain menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, mendaki gunung juga memberikan tantangan tersendiri yang memacu adrenalin dan meningkatkan kesadaran diri. Namun, di balik pesona alam pegunungan, terdapat risiko besar yang mengintai para pendaki, salah satunya adalah tersesat.

Tersesat di gunung merupakan kondisi darurat yang dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan tenang dan tepat. Oleh karena itu, penting bagi setiap pendaki untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan apabila menghadapi situasi tersebut. Berikut ini adalah lima hal penting yang harus dilakukan saat tersesat di gunung.

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Langkah pertama yang sangat krusial adalah menjaga ketenangan. Panik hanya akan memperburuk keadaan dan membuat pikiran menjadi tidak jernih. Dengan tetap tenang, seseorang dapat berpikir lebih rasional dan mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya secara tepat.

Dilansir dari basarnas.go.id pada Selasa (15/4/2025),korban yang tetap tenang memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup karena mampu menghemat energi dan membuat keputusan yang lebih bijak.

2. Berhenti Bergerak dan Evaluasi Situasi

Dilansir dari bpbd.jakarta.go.id, kesalahan umum yang sering dilakukan pendaki yang tersesat adalah terus bergerak tanpa arah yang jelas. Sebaliknya, langkah terbaik adalah berhenti sejenak, duduk, dan mengevaluasi situasi. Coba ingat kembali jalur yang telah dilalui, tanda-tanda alam yang dikenali, dan periksa apakah ada kemungkinan kembali ke jalur utama.

Jika tersedia, gunakan peta topografi atau aplikasi penunjuk arah seperti GPS untuk membantu memahami posisi. Namun, bila tidak memungkinkan, menunggu di tempat yang terbuka dan aman justru lebih baik daripada terus berjalan tanpa tujuan.

3. Manfaatkan Peralatan Pendukung

Setiap pendaki idealnya membawa perlengkapan darurat seperti peluit, senter, korek api, serta makanan dan minuman cadangan. Peluit, misalnya, dapat digunakan untuk memberi sinyal kepada tim pencari. Tiga tiupan pendek yang diulang-ulang merupakan kode internasional untuk meminta pertolongan.

Selain itu, penggunaan senter atau lampu darurat di malam hari juga dapat membantu memperlihatkan posisi kepada tim SAR. Sementara itu, makanan dan air harus dikonsumsi secara hemat untuk menjaga daya tahan tubuh selama masa pencarian.

4. Cari Tempat Berlindung yang Aman

Jika pencarian jalur pulang belum membuahkan hasil, maka langkah selanjutnya adalah mencari tempat perlindungan yang aman dari hujan, angin, atau satwa liar. Gunakan terpal, jas hujan, atau dedaunan untuk membuat perlindungan sementara. Tempat berteduh ini akan sangat membantu menjaga suhu tubuh, terutama saat malam tiba.

Dalam kondisi darurat, hipotermia menjadi salah satu ancaman terbesar. Oleh karena itu, menjaga suhu tubuh agar tetap hangat adalah prioritas utama.

5. Buat Sinyal untuk Mempermudah Proses Penyelamatan

Upaya untuk menarik perhatian tim penyelamat dapat dilakukan dengan membuat tanda-tanda yang mencolok. Misalnya, susun batu atau ranting membentuk huruf “SOS” di tempat terbuka. Gunakan benda-benda berwarna mencolok seperti kain merah atau oranye untuk menarik perhatian dari udara.

Jika memiliki ponsel dan sinyal masih tersedia, segera hubungi nomor darurat dan berikan informasi seakurat mungkin terkait posisi terakhir, ciri-ciri medan, serta kondisi terkini. Namun, jika baterai hampir habis, sebaiknya matikan ponsel dan hidupkan hanya saat benar-benar diperlukan.

Tersesat di gunung bukanlah akhir dari segalanya, selama seseorang memiliki pengetahuan dasar bertahan hidup dan mampu mengendalikan diri. Kelima langkah di atas dapat meningkatkan peluang selamat hingga bantuan datang.

Oleh karena itu, sebelum mendaki, penting bagi setiap individu untuk melakukan persiapan yang matang, termasuk mengenali medan, membawa perlengkapan darurat, dan memberi tahu orang terdekat mengenai rencana pendakian.

Kepedulian terhadap keselamatan diri bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga bagian dari etika pendakian yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pecinta alam. (Mianda Florentina)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro