Bagaimana Agar Tidak Memiliki Parenting Helicopter?
1. Jangan lakukan semuanya untuk mereka
Dilansir dari eehealth.org, Jumat (2/5/2025), biarkan anak Anda melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan usianya sendiri dan bantu hanya jika diperlukan. Jika mereka mampu menyelesaikan sesuatu sendiri, biarkan mereka mencobanya.
2. Biarkan mereka merasa tidak nyaman
Membiarkan anak mengalami perasaan sulit membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk belajar dan tumbuh. Dengan menghadapi kemunduran, anak belajar menerima kekecewaan dengan bijak.
3. Jangan menyelamatkan mereka
Usahakan untuk tidak terus-menerus menyelamatkan anak dari akibat pilihan buruk mereka sendiri. Jika mereka lupa membawa alat musik ke sekolah, jangan buru-buru mengantarkannya.
4. Dengarkan mereka
Jangan memaksakan keinginan atau nilai Anda pada anak. Tanyakan pendapat mereka dan jangan mengkritiknya meskipun Anda tidak setuju. Biarkan mereka memiliki cita-cita dan impian sendiri.
5. Biarkan mereka gagal
Kedengarannya aneh, bukan? Tapi kegagalan akan terjadi dari waktu ke waktu, dan itu tidak apa-apa. Ketika anak Anda gagal, bantu mereka melewatinya. Mereka akan belajar bagaimana rasanya gagal dan mengembangkan keterampilan untuk bangkit dan mencoba lagi.
6. Jangan menutupi kesalahan mereka
Jika anak melakukan kesalahan, biarkan mereka menghadapi konsekuensinya. Kecuali Anda merasa hukumannya tidak adil, jangan ikut campur. Misalnya, jangan mencoba mengeluarkan mereka dari hukuman atau membiarkan mereka bolos sekolah karena tidak menyelesaikan tugas.
7. Ajarkan strategi mengatasi stres
Bantu anak belajar mengendalikan emosinya dengan berbicara tentang perasaan dan respons mereka. Ajarkan teknik-teknik untuk mengatasi stres, seperti bernapas dalam-dalam, meditasi, mendengarkan musik, mewarnai, yoga, dan sebagainya.
8. Dorong berpikir mandiri
Anda bisa berdiskusi dan merancang strategi bersama, tapi tahan keinginan untuk langsung menyelesaikan masalah mereka. Dorong mereka untuk menemukan solusi dan mengambil keputusan sendiri agar mereka belajar mempercayai penilaian mereka.
9. Terimalah kelemahan anak Anda
Saat Anda menerima kelemahan anak, maka ini akan mendorong mereka untuk menggunakan kekuatan pribadi mereka untuk mencapai tujuan.
10. Jadilah panutan yang baik
Berikan contoh dengan menggunakan strategi positif untuk mengelola emosi dan perilaku Anda sendiri saat marah. Dorong anak untuk menghargai pendapat orang lain.
Menjadi orang tua bukan berarti harus selalu ada untuk menyelesaikan semua masalah anak. Justru, tugas orang tua adalah membekali anak dengan keterampilan untuk menghadapi hidup secara mandiri.