Bisnis.com, JAKARTA - Dalam beberapa hari terakhir, kawasan Jabodetabek mengalami banjir akibat curah hujan yang deras disertai dengan angin kencang. Musim hujan yang tak kunjung usai, membuat banyak masyarakat resah terhadap kondisi kesehatan.
Banjir bisa menjadi pemicu utama dari berbagai penyakit yang dapat menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit yang dapat muncul akibat banjir adalah gatal-gatal, ruam, diare, hingga DBD.
Dilansir dari World Health Organization (WHO), jika antisipasi dilakukan secara lambat, penyakit ini mampu menular ke masyarakat lainnya. Dalam hal ini, Anda harus tetap menjaga kesehatan diri dan menghindari kawasan yang dapat menimbulkan sarang penyakit saat banjir. Lantas, apa yang harus dilakukan?
Simak tips yang tepat agar tetap sehat saat musim banjir melanda:
1. Jauhi lokasi banjir
Saat banjir melanda dengan intensitas tinggi, Anda harus menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko besar yang akan terjadi jika Anda tetap berada di dalam rumah.
Banjir mampu merendam banyak rumah warga, sehingga dikhawatirkan adanya sengatan arus listrik yang berakibat fatal. Dengan berdiam diri di lokasi banjir, membuat tubuh Anda merasa gatal dan banyak paparan kuman yang dapat menular ke seluruh tubuh secara cepat.
2. Jangan gunakan air banjir untuk kebutuhan sehari-hari
Jangan pernah menggunakan air banjir untuk mencuci piring, mandi, mencuci bahan makanan, atau mencuci baju. Air banjir mengandung bakteri, limbah, atau zat kimia berbahaya yang dapat memicu penyakit kulit dan diare.
3. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
Mencuci tangan dengan air bersih, merupakan upaya yang tepat untuk menjaga kesehatan diri. Saat banjir melanda, lingkungan akan lembab dan kotor, sehingga sehabis beraktivitas Anda harus mencuci tangan dengan air bersih serta menggunakan sabun minimal 20 detik. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan bentuk proteksi diri dari paparan partikel jahat.
4. Buang makanan yang telah terkontaminasi air banjir
Makanan yang sudah terkena air banjir tidak boleh dikonsumsi. Meskipun makanan tersebut terlihat layak dikonsumsi dan masih bisa dikeringkan, kontaminasi dari air banjir tersebut mampu meningkatkan risiko penularan penyakit seperti diare atau infeksi pencernaan lainnya.
5. Lakukan pembersihan rumah dengan metode yang aman dan menyeluruh
Jika rumah Anda terkena banjir, segera pindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman. Saat banjir surut, maka segera bersihkan seluruh barang tersebut secara tepat dengan menggunakan cairan pembersih anti kuman.
Namun, jika barang-barang tersebut berupa peralatan tidur dan peralatan masak, segera buang untuk menghindari paparan kuman yang terus menempel. Bersihkan permukaan rumah seperti lantai, dinding, maupun sofa menggunakan air sabun serta cairan pemutih untuk membunuh kuman dan jamur.
6. Lindungi diri dari gigitan nyamuk
Banjir sering meninggalkan genangan air yang dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Dalam kondisi ini, Anda harus menjauhi wilayah yang memiliki genangan air, dan menggunakan losion anti nyamuk di area kulit. Selain itu, Anda juga dapat mengenakan pakaian yang panjang serta tertutup, sebagai proteksi diri dari nyamuk dan hawa dingin yang melanda.
7. Prioritaskan sumber air minum yang bersih dan aman
Ketersediaan air bersih harus dijaga secara konsisten hingga pasca banjir. Dalam hal ini, Anda harus menggunakan sumber air minum yang jelas, sudah melalui proses filtrasi ataupun disuplai langsung oleh penyedia layanan air bersih secara resmi. Hindari menggunakan air dari sumur atau sumber lainnya yang kemungkinan telah terkontaminasi air banjir.
Dengan menjaga keamanan air minum dan makanan, risiko penyakit seperti diare atau infeksi penyakit lainnya dapat ditekan secara signifikan. Pencegahan sederhana ini dapat menjadi penyelamat di tengah kondisi banjir yang rentan terhadap wabah penyakit menular. (Maharani Dwi Puspita Sari)