Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah mengatakan, peringatan Hari Film Nasioanal (HFN) pada 30 Maret harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk membentuk sistem yang ajeg bagi kemajuan industri film nasional.
Salah satunya dengan mengonkretkan rencana sistem box office.
Anang menuturkan, agar peringatan Hari Film Nasional memilki arti subtansial, sebaiknya pemerintah segera merealisasikan sistem box office di industri film nasional.
"Agar peringatan Hari Film Nasional tak sekadar seremoni yang tidak memiliki makna bagi perfilman tanah air, sebaiknya pemerintah segera mewujudkan rencana sistem box office di Indonesia. Ini sangat mendesak," kata Anang di Jakarta, Kamis (30/3/2017) dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut musisi asal Jember ini mengatakan, dengan sistem ini, akan diketahui penyebaran film di daerah-daerah, berapa penontonnya, serta tren genre film apa yang sedang booming di daerah-daerah.
"Sistem box office juga bisa mengatasi permasalahan yang akut seperti soal transparansi di sektor pajak di industri film, serta royalti bagi para pemain film," cetus Anang.
Dia kembali mengingatkan pemerintah, agar serius dalam pembenahan di sektor perfilman.
"Pemerintah jangan menunda-nunda lagi untuk segera menerbitkan 7 PP sebagai amanat UU No 33 Tahun 2009," ucapnya.
Anang juga menggarisbawahi, pemerintah untuk mendirikan SMK Perfilman secara merata di wilayah Indonesia. Menurut dia, melalui jalur pendidikan ia meyakini akan memberi efek besar terhadap industri perfilaman di tanah air untuk waktu-waktu mendatang.
"Pendidikan merupakan investasi yang tiada taranya. Makanya, pemerintah harus memiliki komitmen untuk mendirikan SMK Perfilman di berbagai daerah dengan mempertimbangkan potensi di setiap daerah," cetus Anang.
Anang meminta, agar Badan Perfilman Indonenesia (BPI) melakukan sinergitas dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di bidang pemajuan perfilaman di Indonesia.