Putu Sutawijaya/Youtube
Bisnis Style

Putu Sutawijaya dan Eksplorasi Gerak dalam Kesunyian

Ilman A. Sudarwan
Rabu, 10 Januari 2018 - 18:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pameran Tunggal Putu Sutawijaya yang bertajuk Betwixt and Between di Latar Artspace, Kantor Pusat Bank BTPN, Jakarta resmi ditutup pada Rabu (10/1/2018). Pameran yang dikuratori oleh Dolorossa Sinaga ini menampilkan tujuh karya patung dan lukisan dari sang perupa.

Dolorossa yang juga merupakan seniman patung mengatakan bahwa dalam pameran ini Latar Artspace memang sengaja menampilkan karya dari para perupa yang sudah terbilang maestro dan mandiri dalam berkarya, termasuk Putu Sutawijaya. Dia berharap, selanjutnya akan lebih banyak karya dari perupa muda yang bisa dipamerkan di sana.

"Kita mulai dari menampilkan karya dari perupa yang sudah mandiri terlebih dahulu, baru kemudian nantinya ini saya harap bisa menjadi pembuka dialog dengan perupa yang lebih muda untuk bisa berpameran juga di sini," ungkapnya.

Dolorossa sendiri mengatakan bahwa Putu Sutawijaya adalah salah satu perupa yang sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam berkarya secara teknis. Dia bahkan menyanjung kehebatannya untuk tetap bisa berkarya baik sebagai perupa patung maupun pelukis.

"Bedanya dengan saya, kalau saya hanya membuat patung, meski saya juga sebenarnya melukis tetapi tidak untuk dipamerkan. Putu diakui dalam kedua hal itu," ungkapnya.

Lima karya yang ditampilkannya merupakan karya patung yang dibuat dari bahan kuningan. Sementara dua karya lainnya merupakan lukisan. Kesamaan dari seluruh karya yang ditampilkan adalah tentang eksplorasi gerak tubuh manusia. Semuanya bicara tentang ekspersi gerak tubuh pria.

"Tubuh lelaki terlihat lebih kuat, dan bisa mengekspreiskan apa yang ingin saya katakan," ujar Putu Sutawijaya.

Tema kesunyian sendiri berhasil ditampilkan oleh Putu dengan cara yang unik dan tidak klise. Dia mencoba mencari pengejawantahan kesunyian dalam berbagai aspek kehidupan yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Seperti dalam karyanya yang berjudul 's" dia membuat instalasi dari puluhan patung perunggu yang membentuk figuratif lelaki dalam berbagai pose. Puluhan patung tersebut dibuat membentuk huruf 'S' yang diakhiri dengan patung perunggu yang berukuran besar di ujung atas huruf tersebut.

Putu mengatakan bahwa karyanya in ibicara tentang kesunyian dan kesepian menjadi seorang pemimpin. Dia mengakui, inspirasi karya ini datang dari pengalaman kawan-kawannya tentang menjadi pemimpin. Bahwa, ketika menjadi orang yang paling dihormati dan disegani sekalipun, kesepian tetap muncul.

Sementara karya lainnya yang berupa lukisan dengan judul "Pohon Kehidupan" dia berusaha menampilkan hubungan pohon, alam, dan manusia. Pohon ini tampak riuh dengan tubuh manusia yang tampak dari belakang. semuanya melingkar, terlihat seolah menggantikan riuhnya dedaunan dengan tubuh manusia.

"Bahwa manusia adalah pohon itu sendiri. Pohon ini kan kehidupan, manusia adalah kehidupan itu sendiri," ungkapnya.

Hal yang tak kalah menarik dari seluruh karya yang dipamerkan adalah bentuk patung yang seluruhnya seolah menapilkan ekspresi berteriak. Ekspresi ini mewakili seniman di generasinya. Dia menuturkan gestur berteriak tersebut menggambarkan bahwa baru sekarang ini, selepas era orde baru, para seniman bisa bebas dalam berkarya dan menyuarakan berbagai hal melalui karyanya.

"Generasi saya ini adalah generasi yang pernah melewati masa-masa sunyi di Orde baru di mana kebebasan kami seolah tidak ada dalam berkarya," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro