Kabar24.com, JAKARTA -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah memastikan masyarakat Indonesia dapat melihat secara langsung Gerhana Bulan Total atau yang dikenal dengan nama super blue blood moon mulai pukul 19.52 WIB-21.08 WIB pada 31 Januari 2018.
Profesor Riset Astronomi-Antrofisika LAPAN, Thomas Djamaluddin mengatakan proses gerhana bulan total tersebut dimulai pada pukul 18.48 WIB, lalu proses tersebut akan berakhir pada pukul 22.11 WIB. Menurutnya, pada saat proses gerhana bulan total terjadi, sisi bumi bagian timur perlahan akan gelap tertutup oleh bayangan bumi terhadap bulan.
"Kemudian pukul 19.52--21.08 WIB, bulan akan menjadi gelap dan kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti bulan. Warna merah ini disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari oleh atmosfir bumi," jelas Thomas, Kamis (25/1/2018).
Baca Juga Elon Musk, Si Jenius 'Korban' Bully |
---|
Menurutnya, gerhana bulan total tersebut banyak menarik perhatian dari publik, karena memiliki beragam nama seperti supermoon, blue moon dan blood moon, namun setiap nama tersebut memiliki arti yang berbeda. Dia menjelaskan nama supermoon sendiri merupakan nama pada saat bulan memiliki jarak yang cukup dekat dengan bumi, sehingga purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya.
Kemudian blue moon sendiri disebut karena bulan tersebut merupakan purnama kedua pada bulan Januari setelah 1 Januari tahun lalu. Lalu untuk nama blood moon sendiri terjadi akibat gerhana bulan total sehingga bulan terlihat seperti merah darah.
"Jadi gerhana bulan pada 31 Januari ini boleh disebut sebagai super blue blood moon," katannya.
Baca Juga Kekayaan Dunia Melonjak Dalam 12 Bulan |
---|
Berikut ini ilustrasi terjadi gerhana bulan total pada akhir bulan nanti.