Pendiri Purana Nonita Respati (tengah), memberikan paparan didampingi pendiri Kanzi Collection Liza Yahya (kanan), dan Head of Marketing, Communication & Financial Inclusion PT Bank Commonwealth Safitri Damajanti, dalam diskusi program Women Investment Series (WISE)-Women in Global Business Indonesia (WIGBI) di Jakarta, Senin (11/12)./JIBI-Dwi Prasetya
Fashion

Purana, Memadu Alam dalam Busana

Nindya Aldila
Sabtu, 27 Januari 2018 - 10:59
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Memainkan elemen tradisional dalam dunia mode tidaklah mudah. Kendati didukung oleh bahan baku yang berkualitas, warna dan siluet tetap perlu dirombak mengikuti selera orang urban. Purana adalah salah satu yang berhasil melakukannya.

Membuka tahun 2018, Purana Indonesia yang fokus mengembangkan kain batik dan tenun ini menggelar pertunjukan koleksi terbarunya, Spring/Summer 2018 yang berjumlah 30 look atau busana.

Tajuk Intropical merupakan representasi keinginan Purana untuk mengangkat keindahan flora dan fauna khas Indonesia.

Nonita Respati, Creative Director Purana berharap dengan karyanya kali ini, wanita lebih mengenal flora dan fauna yang sudah lama jarang terdengar namanya agar dilestarikan lewat rasa syukur dan cintanya.

“Banyak nama tanaman yang baru saya dengar dari ibu saya. Itu bukti bahwa kadang manusia lupa terhadap kebaikan alam. Untuk itu, saya ingin mengingatkan kembali,” katanya saat konferensi pers di Raffles Hotel.

Gagasan tersebut ditumpahkan ke berbagai motif flora dan fauna khas Nusantara, seperti jalak Bali, elang Jawa, cendrawasih, sikatan Aceh, daun dadap sedep, cempaka, dan masih banyak lagi.

Purana, Memadu Alam dalam Busana

Purana

Guna mendesain motif-motif unik ini, Nonita mengajak Aditya Pratama atau dikenal dengan nama Sarkodit. Hal ini juga menjadi kolaborasi perdana Purana bersama seniman lokal.

Alih-alih polyester, Nonita selalu lebih memilih material autentik seperti katun dan linen. Tak berhenti pada pemilihan bahan baku, Nonita juga menggunakan pewarna alami yang didapat dari pohon tarum, daun ketapang, mahoni, daun mangga, bixa (Gallingem) dan secang.

Dengan keunikan ramuannya, koleksi ini menghasilkan palet warna pastel, seperti hijau, biru, dan salem yang menjadi spirit warna musim semi.

Patron yang berlapis dikombinasikan dengan nuansa garis diagonal dan teknik brush besar sehingga menghasilkan motif garis yang unik.

“Yang istimewa kali ini adalah koleksi ini dikembangkan oleh saya dan Sarkodit yang melewati proses panjang dalam menentukan warna, framing,ukuran, dan corak yang bisa dipakai semua orang,” ujarnya.

Satu lagi yang unik dari Purana, yakni siluet yang multifungsi dengan ukuran freesize membebaskan pemakainya untuk mengkreasikan gayanya.

Selain itu, terdapat rok, kulot, sarung dengan potongan yang longgar sehingga sangat cocok bagi wanita yang aktif dan bergaya kasual.

Dress putih dengan tambahan aksen kain linen bergaris pada bagian perut. Jumpsuit dan dress tanpa lengan dengan motif jenaka dari Sarkodit dan outer asimetris berwarna tanah, dan kimono berwarna kuning mustard dengan sedikit coretan garis biru tampil sangat trendi.

“Ada ekstra belt pada beberapa item untuk memberikan pilihan gaya, juga tambahan kancing tersembunyi untuk mengatur ukuran dengan rapi,” tuturnya.

Keunikan Sarkodit dalam menciptakan motif ini juga akan diabadikan ke dalam collectible scarves dalam warna dan motif yang berbeda setiap helainya dan bakal dipenuhi dengan warna kalem seperti biru langit, hijau pastel, dan salem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro