BISNIS.COM, SEMARANG – Komunitas Jejer Wadon bersama dengan Balai Soedjatmoko Solo akan menyelenggarakan rangkaian acara untuk memperingati hari perempuan sedunia pada tanggal 8 Maret 2013.
Rangkaian acara peringatan tersebut diisi diskusi, pameran foto, pemutaran film dengan tema Nona Djawa: Di Balik Rekrutmen Sistem Perbudakan Seksual Militer Jepang di Indonesia 1942-1945. Acara ini akan digelar di Balai Soedjatmoko Solo pada 8—10 Maret mendatang.
Yunanto Sutyastomo, Humas Balai Soedjatmoko Solo, mengatakan kegiatan ini digelar pertama kalinya di Solo sebagai penghargaan terhadap Tuminah. “Beliau adalah pengungkap pertama yang berani bersaksi ke publik dengan menyatakan dirinya sebagai korban perbudakan seksual militer Jepang pada 1992,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (1/3/20130.
Dia menjelaskan kesakikan Tuminah akan penderitaan sebagai budak seks tersebut pertama didengat oleh Koichi Kimura seorang teolog dari Jepang. Kesaksian tersebut kemudian dimuat dalam salah satu koran lokal dalam artikel bersambung pada tahun yang sama.
Tema Nona Djawa, jelasnya, merupakan tulisan yang diangkat Jo Cowtree, seorang penulis dan seniman yang bermukim di New York City melalui pengalaman penelitian EkaHindra, seorang peneliti independen yang telah melakukan penelitian mengenai “Ianfu” sekitar 14 tahun sejak 1999.
Tulisan itu menyatakan sebagian besar perempuan-perempuan muda Indonesia direkrut paksa sebagai “Ianfu” serta ditempatkan di ianjo-ianjo, rumah bordil yang dibangun oleh militer Jepang, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia berasal dari pulau Jawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
