BISNIS.COM, JAKARTA--Lebih dari 50% praktisi kesehatan belum memahami Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diterapkan tahun depan. Hal ini menjadi alarm bagi pemerintah untuk lebih menggencarkan sosialisasi.
Vice Chairman and Head of Consulting Edelman Indonesia mengatakan hanya 38% dokter di Jakarta yang memahami SJSN. Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan kota lain yang mempunyai persentase 42%.
"Pemahaman mereka memang masih rendah, tetapi niatannya sudah mengarah ke sana. Terbukti dengan 57% responden kami mengaku pernah merawat pasien askes [asuransi kesehatan]," kata Bambang dalam acara Healthcare Professional Survey 2013, Selasa (19/3).
Survei ini dilakukan pada November-Desember 2012 melibatkan 421 praktisi kesehatan. Beberapa dokter umum dan spesialis di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan dipilih karena mempunyai jumlah yang terbanyak di Indonesia.
Dia menambahkan ada beberapa masalah yang belum tersampaikan secara jelas bagi para praktisi kesehatan. Sebanyak 71% belum mengerti mengenai ketersediaan obat berdasarkan jenis.
Selain itu, 41% meragukan mengenai ketercukupan obat dengan jumlah pasien yang juga terkait dengan jalur distribusi. Masalah lain yakni prosedur yang rumit di rumah sakit atau perusahaan farmasi (27%) dan prosedur asuransi.
(if)
Fashion