BISNIS.COM, SURABAYA—Raditya Dika, penulis muda sekaligus stand up comedian ternama di Indonesia, berbagi tips bagaimana mengekspresikan ide ke dalam tulisan sehingga menjadi sebuah karya yang unik dalam Talk Show di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) siang ini.
Menurut Raditya, penulis yang baik harus jujur dengan karya yang dihasilkannya sendiri. Ide tulisan benar-benar lahir dari kegelisahan dalam diri dan menuangkan ke dalam tulisan. Kuncinya, lanjut Raditya, semakin mudah kita kesal terhadap suatu hal dan kritis, semakin mudah untuk menuangkan sebuah ide.
“Rahasianya tulisan kamu tidak harus lebih baik dari orang lain, tetapi ciptakan sesuatu yang berbeda dan unik. Yang lebih lucu dan keren tentu banyak. Jangan mencoba menjadi pengekor karena selamanya orang nanti akan mengecap kamu sebagai pengekor,” ujar Raditya dalam Talk Show bertema Expressive with Writing hari ini, Minggu (14/4/2013).
Beberapa penulis ternama, sambungnya, tidak pernah memiliki ambisi menulis agar mendapatkan uang atau terkenal. Andrea Hirata yang menulis Laskar Pelangi, contohnya, novel itu berawal saat dia ingin gurunya Ibu Muslimah membaca tulisannya. Atau Habiburrahman El Shirazy yang menulis novel Ayat-Ayat Cinta, dia ingin menulis bagaimana kuliah di Mesir.
"Menjadi penulis harus bisa menciptakan pasar sendiri, bukan bertanya pasar mau apa, tetapi kegelisahan kita apa. Lalu buatlah ilusi semu apa yang kita tulis merupakan hal yang sedang ngetrend untuk menciptakan trend yang sebenarnya," ungkapnya.
Dia memaparkan karya-karya komedia yang dihasilkan merupakan kegelisahan dengan perspektif tertentu dia tuangkan. Sebut saja Malam Minggu Miko, serial komedi pertama di Indonesia yang menggunakan gaya mockumentary yang tayang Senin 20.00 WIB dan Sabtu 18.30 WIB di Kompas TV, merupakan bentuk keprihatinan dan bosan dengan tontonan TV Indonesia yang cenderung monoton.
"Dari keprihatinan itulah saya kemudian membuat lawakan sederhana dengan konsep cerita fiksi sederhana. Dalam serial komedi ini saya berperan sebagai Miko dan Ryan Andriandhy sebagai Rian. Mereka berdua adalah anak-anak kos yang sering galau melewati malam minggunya," paparnya.
Selain menjadi pemeran utama, Raditya juga menjadi produser, penulis cerita sekaligus pengarah dalam penggarapannya.
"Saya tidak memiliki background atau pengalaman menjadi produser, tetapi saya punya kemauan. Jadi nyebur aja, learning by doing," bebernya. (snd)