Travel

Jualan Desa Wisata Perlu Peningkatan Infrastruktur

M. Sofi’I
Selasa, 5 November 2013 - 23:59
Bagikan

Bisnis.com, BATU - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Jawa Timur, mendesak kepada Pemkot Batu untuk meningkatkan infrastruktur utamanya di desa wisata guna memudahkan jualan.

Uddy Syaifudin, Ketua PHRI Kota Batu, mengatakan sukses Batu menjadi tuan rumah National Executive Tourism Meeting (NETM) 2013 beberapa waktu lalu membuat posisi Batu sebagai kota tujuan pariwisata cukup strategis.

 “Utamanya terkait pengembangan desa wisata sebagai destinasi wisata baru yang bakal menjadi alternatif di Batu, maka perlu ditunjang dengan infrastruktur yang memadai,” kata Uddy di Batu, Selasa (5/11/2013).

Keberhasilan menjadi tuan rumah NETM membuat Batu saat ini memiliki koneksi yang cukup luas dengan pelaku pariwisata di tanah air. Sehingga melalui koneksitas tersebut akan memudahkan Batu untuk berjualan maupun berpromosi.

Salah satu menu jualan itu adalah desa wisata, yakni Punten dan Gunungsari di Kecamatan Bumiaji. Untuk itu PHRI berharap infrastruktur desa wisata tersebut ditingkatkan mengingat kondisi jalan menuju dua wilayah tersebut belum maksimal, termasuk lahan parkir maupun penerangan jalan umum (PJU).

“Selain infrastruktur, masalah keluhan tarif hotel di Batu yang mahal juga mendapat perhatian serius kami,” jelas dia.

Harapannya tarif hotel di Kota Batu tidak mahal. Untuk itu perlu adanya komitmen bersama. Dengan tarif hotel yang terjangkau maka wisatawan yang bermalam di Batu akan lebih lama (long stay). Bukan hanya sekadar berwisata, setelah itu langsung balik.

Melainkan menginap di Batu untuk beberapa malam sembari melanjutkan destinasi wisatanya karena tarif hotel murah. Jika tarif hotel mahal, kalaupun menginap dikuatirkan hanya semalam, setelah itu check out.

Mistin, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, mengatakan untuk mengembangkan Punten dan Gunungsari sebagai desa wisata diperlukan langkah cepat yakni memperbaiki jalan agar segera bisa menjadi desa wisata.

Kerusakan jalan masih menjadi permasalahan serius  sehingga niat Pemkot Batu untuk mengembangkan Punten dan Gunungsari menjadi desa wisata yang modern menjadi terhambat.

 “Punten dan Gunungsari  memiliki potensi besar menjadi wisata petik mawar , sayur organik, apel, yang ditunjang area out bond, homestay, dan pementasan kesenian tradisional. Tinggal dipoles saja,” ujarnya.

Sementara itu Batu juga bakal menjadikan kegiatan Batu River Carnival (BRC) di Sungai Brantas menjadi agenda rutin setiap tahun. Pasalnya even yang baru kali pertama digelar, Senin (29/10), mendapat sambutan hangat dari warga maupun wisatawan yang datang ke Batu.

Muklas Rofiq, penggagas BRC, mengatakan siap untuk menggelar BRC sebagai kegiatan rutin setiap tahun. Bahkan pihaknya berharap warga Batu yang terlibat dalam kegiatan tersebut jumlahnya lebih banyak.

 “BRC akan kami gelar rutin bertepatan dengan HUT Kota Batu agar ke depan bisa menjadi ikon. Sehingga wisatawan yang datang ke Batu pada Oktober  bisa menyaksikan serunya karnaval di atas air,” tambah Rofiq.

Ke depan, diharapkan perwakilan desa dan kelurahan bisa terlibat dalam BRC. Mereka bisa menampilkan atraksi maupun potensi yang dimiliki sewaktu berada di atas perahu sehingga BRC akan menjadi semakin atraktif.

Penulis : M. Sofi’I
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro