Bisnis.com, JAKARTA— Sebanyak ribuan desain perhiasan gelang, kalung, anting, cicin, dan bros hasil karya anak bangsa dipajang dalam pameran perhiasan Mutumatikam Nusantara Indonesia 2013 di Kartika Expo Balai Kartini yang berlangsung hingga 17 November 2013.
Perhiasan hasil kerajinan dari berbagai daerah di Tanah Air berkumpul di tempat tersebut, sehingga memudahkan bagi konsumen untuk mendapatkan perhiasan yang sesuai dengan selera.
Perhiasan-perhiasan itu terbuat dari bermacam material ada dari emas putih yang dilengkapi berlian, mutiara, perak, batu-batuan, kombinasi batu akik dan manik-manik. Kebanyakan perhiasan itu dirancang dengan ukuran yang agak besar.
Pameran yang dibuka oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono itu diikuti sekitar 140 peserta. Masing-masing stan menampilkan banyak desain perhiasan. Mereka berasal dari provinsi atau Dekranasda antara lain Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan. Di samping itu dari Jawa Barat, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Pasuruan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Papua.
Selain itu, pesertanya terdapat mitra kementerian. Kementerian Perdagangan terdapat 12 stand, Kementerian Perindustrian terdapat 6 stand, dan partisipasi bapak angkat dari berbagai BUMN.
Perhiasan merek John Hardy yang dibuat di Bali menjadi salah satu ikon dari pameran tersebut. Kebanyakannya perhiasannya terbuat dari bahan perak murni dengan desain modern. Ada pula perhiasan terbuat dari perpaduan perak dan emas, sehingga tampil dua warna.
Terdapat puluhan desain eksklusif yang ditampilkannya pada pameran tersebut. Ada gelang yang rantainya seperti rambut dijalin dan tambah berlian, ada kalung bentuk naga. Desainnya modern, namun dikerjakan secara tradisional, hand made. Pihaknya juga membuat perhiasan yang hanya 1 unit saja.
Sang Ayu Pt. Sri Utami, Senior Public Relation & Marketing Manager PT Karya Tangan Indah, perusahaan PMA yang memproduksi perhiasan John Hardy itu mengatakan produk perhiasan John Hardy dibuat dengan keterampilan tangan dengan kualitas premium.
“Sekitar 80% produksi John Hardy dipasarkan untuk ekspor ke Amerika Serikat (pasar paling besar), dan Eropa ,” kata Utami.
Pasar Asia, katanya, pihaknya baru memasuki pasar di Hong Kong. Sedangkan untuk pasar dalam negeri, John Hardy baru terdapat di Plaza Indonesia dan Duty Free Shop Denpasar, Bali yang baru buka pada tahun ini. Perhiasan John Hady sudah dilapisi dengan rodium, sehingga tetap berkilau. Harga perhiasannya berkisar US$350-US$7000.
Cara merawat perhiasan perak:
- Jangan di bawa ke pantai, karena tidak tahan dengan kandungan garam.
- Habis pakai dilap dengan lap khusus yang lembut.
- Lalu diangin-anginkan.
- Kalau agak kotor bisa dicuci dengan sabun cair dan bisa disikat dengan sikat gigi dan dikeringkan.