Bisnis Style

Ajari Buah Hati Pendidikan Seks sedari Balita

Deliana Pradhita Sari
Senin, 25 November 2013 - 19:34
Bagikan

 

Deliana Pradhita Sari

 

Bisnis.com, JAKARTA--“Mah, wakuncar itu apaan sih? Wakuncar itu singkatan dari Waktu Kunjung Pacar, dek Azaa. “Terus pacar itu apa mah? Pacaran itu apa mah? Seperti papah dan mamah?

 

Pertanyaan tersebut terlontar dari keponakan saya yang saat itu berumur 5 tahun kepada ibunya setelah dia mendengar lagu wakuncar di radio yang disetel oleh kakek saya. Setelah dijelaskan, kemudian timbul pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat tante saya kebingungan dalam menjawab. Apakah pertanyaan dari anak kecil seumuran Azza harus dijawab dengan serius atau dijawab dengan candaan yang tidak benar agar anak berhenti bertanya?

 

Menurut Tri Hadi, Psikolog Klinis dari Rumah hati mengatakan informasi pendidikan seksual harus diberikan sedini mungkin kepada anak berdasarkan umurnya secara bertahap, yaitu tahap pengenalan, tahap hubungan seksual dan tahap perilaku pornografi.

 

“Anak-anak diberi materi pendidikan seksual mulai pada saat anak mampu berkomunikasi yaitu pada usia balita dari tahap pengenalan seperti pengenalan nama alat kelamin,” katanya saat dihubungi Bisnis pekan ini.

 

Dia menambahkan pendidikan seksual harus dinformasikan secara serius, bukan dengan main-main. Katakan dan tunjukkan kepada anak, mana alat kelamin mereka, jelaskan alat kelamin juga disebut kemaluan yang artinya sesuatu yang harus ditutup bukan untuk dimainkan.

 

“Terkadang orang tua menamai alat kelamin dengan nama aneh supaya anak mudah menyerap, tetapi hal tersebut lebih baik dihindari,” tambahnya.

 

Setelah tahap pengenalan sudah dilakukan, terangkan kepada anak tentang hubungan seksual ketika  anak memasuki usia dibawah 12 tahun.

 

Proses pendidikan seksual harus ditanamkan lebih cepat kepada anak karena perkembangan budaya yang semakin maju yang mengakibatkan anak mampu mengakses internet atau media lainnya yang berhubungan dengan seksualitas.

 

Istilah seksual bukan merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak. Seksual sendiri merupakan istilah yang memiliki definisi gender. Seksual mengacu kepada sistem reproduksi yang wajar dilakukan oleh pasangan suami istri untuk mendapatkan keturunan.

 

Hal ini harus diterangkan kepada anak bahwa mereka lahir di dunia ini adalah hasil aktivitas seksual yang dilakukan oleh orang tua mereka.

 

Terangkan juga kepada anak bahwa aksi seksual dilakukan karena adanya aksi afeksi yaitu kasih sayang seperti pegangan tangan, cium kening, cium pipi dan rasa saling menghargai dan memiliki.

 

Tahap ketiga yang harus diterangkan kepada anak setelah tahap pengenalan dan hubungan seksual adalah pornografi. Aksi inilah yang harus ditekankan kepada anak agar mereka berhati-hati. Pornografi mengacu kepada tindakan pelampiasan nafsu belaka yang hanya membuat orang terangsang.

 

Pendidikan seks dibutuhkan agar anak mengerti kondisi fisik seksual mereka dan tahu bagaimana cara mereka menjaganya.

 

Membicarakan masalah seks dengan anak dapat dimulai dengan menggunakan momen-momen tertentu ketika orang tua bersama anak tidak sengaja menonton atau mendengar adegan ciuman, istilah pacaran, perkawinan dan sebagainya.

 

“Tidak perlu waktu khusus untuk menjelaskan kepada buah hati materi tentang seksualitas karena pendidikan seks adalah proses berkesinambungan yang harus dijelaskan dalam waktu singkat tetapi dengan frekuensi yang sering,” katanya.

 

Jangan mengemas materi seksual dalam waktu yang panjang, lama dan selesai dalam satu waktu.

 

Tri Hadi juga berpesan agar orang tua selalu menjaga kontak mata dengan sang buah hati ketika menjelaskan materi seksualitas agar anak tidak merasa malu dan tidak merasa tabu untuk membicarakan hal wajar yang perlu mereka ketahui.

Jika ada waktu, tambahnya,orang tua hendaknya mendampingi anak ketika mereka asyik di depan komputer atau televisi untuk mengetahui apa yang mereka tonton. Namun jangan mengawasi, karena fungsi orang tua bukanlah sebagai pengawas tetapi bagaimana membangun kebersamaan supaya anak akan merasa nyaman ketika didampingi tanpa merasa diawasi

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro