Bisnis.com, JAKARTA - Lampu redup, suasana kamar yang dominan dengan warna merah marun, lilin-lilin kecil dan aromatherapy yang mengelilingi tempat tidur, bunga-bunga mawar ditata rapi di meja samping tempat tidur dan suara gemericik air di kolam samping kamar tidur.
Itu merupakan definisi kamar romantis yang sering digambarkan di beberapa tayangan televisi baik drama di dalam negeri maupun di luar negeri.
Kita menganggap desain ruang seperti itu merupakan kamar romantis yang ideal bagi pasangan suami istri (pasutri) baru atau pasutri lama yang ingin menghadirkan romantisme baru, tapi apakah yang gambaran demikian yang disarankan oleh ahli interior ruang dalam mendesain kamar romantis?
Sissy Prima Laila, Freelance Desainer Interior mengatakan suasana romantis sangat bergantung oleh siapa penggunanya. Namun hal utama yang berkontribusi dalam membangun image romantis adalah pilihan warna ruangan.
“Warna pastel unggul dalam membangun kesan romantis nan hangat. Hal ini disebabkan warna pastel identik dengan vintage. Dan vintage sering dikaitkan dengan gaya tahun 50an di mana romantisme pasangan diperlihatkan lewat puisi, surat cinta dan musik,” katanya saat dihubungi Bisnis baru-baru ini.
Selain itu, warna pastel juga berkesan sejuk dan menenangkan. Jika warna yang dipilih adalah warna gelap (hitam dan abu-abu) dan warna cerah (merah menyala, orange, hijau limun dan kuning) itu bukan merupakan unsur romantis tetapi pembangkit mood atau semangat.
Setelah pilihan warna, pilihan rug atau sering disebut permadani atau karpet juga berpengaruh. Karpet dengan warna soft dan netral bisa diandalkan. Terkadang warna merah sebagai pijakan juga disarankan karena memiliki unsur passion atau gairah.
Konsep romantis, imbuh Sissy, adalah konsep di mana detail-detail unsur sangat diperhatikan. Secara fungsi, cushion seperti bantal dan guling hanya cukup sepasang saja yang diletakkan di atas tempat tidur. Namun jika ingin menambah kesan sweet, tambahkan beberapa bantal –bantal kecil yang berenda atau yang terdapat tulisan-tulisan manis di atasnya.
”Jika orang ingin romantis, pasti banyak detail-detail tambahan. Romantisme ujung-ujungnya memiliki kecenderungan ke arah feminine,” tambahnya.
Unsur Gordyn juga tidak dapat dilupakan dalam interior pembangun romantisme. Gordyn yang biasanya hanya 1 layer, kali ini dibutuhkan hingga layer ke-3. Nuansa motif floral atau bunga-bunga kecil dianggap paling cocok untuk kamar ini.
Selain itu, efek penerangan yang harus diaplikasikan dalam desain ini adalah konsep indirect light di mana bohlam lampu tersembunyi sehingga penerangan hanya didapat lewat pantulan cahaya. Hal ini memberi efek nyaman dan mata tidak silau.
Selanjutnya kesan kelambu sebagai tirai kamar tidur juga memberikan kenyamanan kepada pasangan suami istri. Kelambu memberikan kesan seksi. Romantis dengan seksi, entah seksi dalam perkataan atau perbuatan selalu ada kaitannya. Unsur-unsur yang menerawang, halus dan transparan selalu efektif menambah tingkat romantisme.
Hal-hal tambahan lainnya seperti aromatherapy dan musik juga berdampak positif untuk memenuhi kebutuhan ini. Dari segi visual, wangi-wangian hendaknya dipasang di meja kanan dan kiri samping kamar tidur dan di kamar mandi. Ditambah lagi penempatan perangkat musik juga dipandang penting, bisa pemutar musik konvensional hingga pemutar musik modern. Namun pilihan warna atau jenis musik sangatlah tergantung pada masing-masing individu, tidak bisa dipukul rata untuk mendengarkan musik yang sama.
“Penambahan detail-detail unsur juga tidak perlu berlebihan, tidak usah menggunakan unsur kolam atau gemericik suara air, karena hal itu tidak krusial untuk menambah sisi romantis,” jelasnya