Bisnis.com, JAKARTA--Witrin Gamayanti, Psikolog dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati ( UIN SGD) menyarankan para orang tua semakin banyak memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak. Saran itu berkaitan dengan munculnya kasus pembunuhan yang melibatkan anak remaja sebagai pelaku kekerasan.
"Empati sangat penting. Tidak hanya memberikan perhatian dalam bentuk barang saja kepada anak," ujarnya kepada Bisnis.
Kasus terakhir, Mia Nuraini, 16 tahun meninggal setelah dikeroyok gerombolan anak bermotor. Salah satu pelaku diduga mantan pacarnya, kini buron. Kasus tersebut hanya berselang beberapa hari dengan pembunuhan mahasiswi Universitas Bunda Mulia Ade Sara Angelina Suroto, yang dilakukan Ahmad Imam Al Hafid (19) dan pacarnya Assyifa Ramadhani (19).
Keduanya membunuh Ade Sara di dalam mobil, dan membuang jenasahnya di pinggir Tol Bintara Kilometer 49, Bekasi. Jenasah Ade Sara ditemukan petugas Jasa Marga pada Rabu (5/3) pada pukul 06.30
Menurut Witrin, semakin gampangnya remaja mengungkapkan kekesalannya melalui kekerasan membuktikan bahwa pendidikan gagal. Tidak saja pendidikan informal, tetapi pendidikan dari keluarga dan lingkungan sosial. "Pendidikan kita hanya mencetak anak-anak yang dinilai dengan angka-angka sedangkan moralnya tidak," jelasnya.
Menurutnya, orang tua tetap bersalah tetapi lingkungan sosial ikut berperan juga. Witrin mencontohkan lingkungan sosial yang tidak baik sekarang ini adalah tayangan kekerasan di media. Dalam film dan sinetron, kemarahan dan kekerasan disuguhkan sebagai solusi masalah. Menurut Witrin, hal tersebut memberikan efek luar biasa karena anak menganggap kekerasan sebagai solusi.
Karena itu, peran orang tua melalui perhatian lebih banyak akan memberikan modal kuat berupa kasih sayang kepada anak. Dengan begitu anak lebih memiliki jiwa kemanusiaan dan tidak mudah melakukan kekerasan.
Health
Psikolog: Orang Tua Harus Memberikan Kasih Sayang Lebih Banyak
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Martin Sihombing