Bisnis.com, JAKARTA- Pelaku industri musik global optimistis akan mencatat pertumbuhan pada tahun ini meskipun pada 2013 pendapatan sempat turun 4% menjadi US$15 miliar.
Merosotnya pendapatan industri musik global dipicu oleh aktivitas pembajakan musik dan maraknya download ilegal pada 2012. Padahal sejak 1999 pertumbuhan pendapatan industri musik bisa tembus hingga US$16,5 miliar.
Dalam laporan terbaru tahunan, industri federasi yang berbasis di London, International Federation of the Phonographic Industry (IFPI) mengatakan sebagian dari penurunan pada tahun 2013 adalah karena 16,7% kemerosotan pendapatan terjadi di Jepang, yang membuat transisi dari produk fisik seperti CD menjadi format digital atau melalui teknologi terbaru yang bisa diunduh.
Edgar Berger, Presiden dan CEO Internasional Sony Music Entertainment mengatakan akan ada beberapa tantangan pada industri musik ke depan seiring maraknya layanan digital yang berpengaruh pada pecinta musik.
“Jadi menurut saya pribadi, dengan hadirnya kemajuan teknologi itu akan menjadikan bisnis musik benar-benar berkembang,”kata Berger seperti dikutip Reuters, Rabu (19/3/2014).
Max Hole, ketua dan kepala eksekutif divisi internasional dari Universal Music Group, mengatakan format digital justru jumlahnya bahkan lebih mengesankan seiring industri tersebut mulai marak pada awal dekade ini.
“Kita bisa membuktikan sekarang bahwa kini ada layanan musik di mana para konsumen bisa benar-benar mudah mendapatkan yang mereka mau,” katanya .