/thejoyofpregnancy.com
Fashion

Masa Kehamilan Tentukan Kualitas SDM di Masa Mendatang

Rahmayulis Saleh
Jumat, 2 Mei 2014 - 22:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Masa kehamilan merupakan investasi sumber daya manusia yang tinggi nilainya, sehingga perlu dijaga dengan baik agar bayi yang dilahirkan nantinya sehat, bermutu, dan produktif.

Masalahnya kematian ibu sering terjadi pada perempuan terlalu muda, atau terlalu tua untuk hamil. Bisa juga karena jarak kehamilan terlalu dekat, serta si ibu sering mengalami hamil.

Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Ibu Indonesia (SDKI) pada 2012, AKI mencapai 359/100.000 kelahiran hidup, dan AKB 32/1.000 kelahiran hidup.

Menurut laporan dari daerah yang diterima Kementerian Kesehatan, menunjukkan jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan pada 2013 mencapai 5.019 kasus.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan pernikahan sebaiknya dilakukan pada usia matang atau cukup. Saat ini,  lanjutnya, 48% dari perempuan yang sudah menikah berusia di bawah 15 tahun, dan 5% di bawah 14 tahun.

Dia mengatakan masyarakat harus paham kesehatan reproduksi dengan baik. “Minimal berat bayi saat lahir 2,5 kg, agar metabolisme dalam otaknya berkembang dengan baik. Menjaga jarak kehamilan harus terus disosialisasikan,” ungkap Fasli dalam rilis Jumat (2/5/2014).

Dia menyebutkan kini dalam setahun sekitar 2,3 juta pasangan baru menikah, dan terjadi 4,5 juta kehamilan setiap tahun. Untuk itu perlu dikampanyekan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Penggunaan alat kontrasepsi seperti implant satu batang,  cukup efektif menjaga jarak kehamilan.

Dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi dan kehamilan ini, pemerintah mencanangkan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014. Kegiatan ini berlangsungselama 9 bulan, April hingga Desember (Hari Ibu 22/12/2014).

Kampanye tersebut didukung oleh berbagai pihak. Diantaranya perusahaan farmasi Merck Sharp and Dohme (MSD) Indonesia.

Chris Tan, President and Managing Director MSD Indonesia, menuturkan  masalah kesehatan perempuan khususnya kesehatan ibu, merupakan bagian integral dari komitmen global perusahaannya. MSD memiliki kepedulian yang sama dengan pemerintah, bahwa tantangan kematian ibu perlu ditangani secepatnya.

“Kami akan terus bekerja dengan semua pihak, agar perempuan Indonesia memperoleh informasi dan layanan kesehatan yang memadai untuk meningkatkan kesehatannya dan keluarganya. KB dan kesehatan perempuan merupakan faktor penentu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro