Bisnis.com, LONDON - KBRI Windhoek mengenalkan kuliner Indonesia kepada masyarakat Namibia dengan mengusung Tema Warung Tegal atau dikenal dengan singkatan Warteg yang sangat popular, karena selain murah juga mempunyai citra rasa yang sedap.
Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Windhoek mengangkat citra rasa makanan Indonesia warteg pada cara Association of Diplomatic Spouses (ADS) in Namibia International Charity Bazaar di Franco-Namibian Cultural Centre (FNCC), Minggu (25/5/2014).
Counsellor KBRI Windhoek Pramudya Sulaksono kepada Antara London, Senin, mengatakan menu yang disajian dalam Warteg tersebut melipuiti gulai bayam, telur balado, semur daging, ayam goreng, mie goreng dan nas.
Acara tersebut semakin memeriah karena pesta kuliner itu diikuti 25 stan dari perwakilan asing di Windhoek, seperti RRT, Ghana, Aljazair, Mesir, India, Nigeria, Spanyol, Portugis, Turki, Venezuela, Kenya, Kuba, Angola, Afrika Selatan, Brasil dan Malaysia, serta beberapa stan produk UKK.
Stan KBRI Windhoek juga menyajikan jajanan khas Indonesia, seperti lumpia dan dadar gulung serta berbagai kerajinan tangan dan produk UKM seperti asbak, taplak meja dan takan gelas sulaman, kipas dan kerajinan lainnya.
Ajang tersebut juga dimanfaatkan untuk mempromosikan daerah tujuan wisata dan penampilan kesenian berupa Tari Kidang (Tari Kijang) yang dibawakan Aura Syifa Nareswari, siswa SD Kleine Professor Windhoek.
Puteri seorang Pegawai Setempat KBRI yang berusia enam tahun ini tampil dalam acara pembuka yang menampilkan pertunjukan kesenian dan mendapat sambutan dari pengunjung bazaar yang terdiri dari masyarakat setempat dan internasional.
"KBRI Windhoek menyemarakkan ADS International Charity Bazaar dengan tari pergaulan Poco-Poco yang dimodivikasi ala Flash Mob yang membuat suasana bazar makin meriah.
Flash Mob Poco-Poco diikuti staf KBRI dan Friends of Indonesia yang terdiri dari penerima beasiswa Darmasiswa Indonesia, mahasiswa Namibia, Warga Negara Jerman dan Warga Negara Belanda yang pernah berkunjung ke Indonesia.