Petani tembakau/Antara
Fashion

BAHAYA RACUN TEMBAKAU: Hampir 200.000 Kematian Terkait Tembakau

Puput Ady Sukarno
Minggu, 1 Juni 2014 - 12:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Terlepas pendapat pro dan kontra, sebuah studi menyebutkan tingginya angka kematian terkait penggunaan tembakau. 

Menurut angka-angka terbaru dari studi Global Burden of Disease (GBD) yang dikoordinasikan bersama IHME, di Indonesia, penggunaan tembakau menyebabkan hampir 200.000 kematian, 9,1% berkurangnya usia, dan 7,2% masalah kesehatan. Estimasi ini tidak termasuk berbagai penyakit sebagai efek dari perokok pasif.

“Pengawasan tembakau, sangatlah penting terutama di negara-negara dimana jumlah perokok mengalami peningkatan,” kata Alan Lopez, Laurate Professor di University of Melbourne.

Karena itu, lanjutnya, separuh dari para perokok akan meninggal dunia disebabkan oleh tembakau, dan peningkatan jumlah perokok berarti semakin tinggi pula angka kematian dini dalam kehidupan ini.

Prakiraan IHME tersebut berdasarkan sumber data yang sangat luas, termasuk survei di setiap negara, statistik pemerintah, serta data dari World Health Organization. Prakiraan yang sering ada sebelumnya, umumnya berdasarkan sejumlah data saja.

Ada tiga fase dalam kemajuan yang ditunjukkan secara global dalam hal mengurangi prevalensi merokok berdasarkan usia, kemajuan yang paling wajar terjadi dari tahun 1980 hingga 1996, diikuti oleh satu dekade kemajuan global yang sangat cepat, kemudian pengurangan yang semakin lambat prosesnya dari 2006 hingga 2012.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah perokok sejak 2006 di beberapa negara, termasuk Banglades, China, Indonesia dan Rusia.

“Perubahan dalam prevalensi tembakau biasanya berlangsung lambat, memperjelas bahwa hal ini merupakan kebiasaan yang sulit ditinggalkan,” tambah Emmanuela Gakidou, Professor of Global Health and Director of Education and Training in IHME.

Matthew L. Myers, President of The Campaign for Tobacco-Free Kids mengatakan bahwa secara global, telah terjadi kemajuan yang signifikan dalam melawan angka kematian disebabkan oleh tembakau.

Menurutnya angka-angka tersebut memperlihatkan bahwa dimana negara-negara mengambil langkah nyata, penggunaan tembakau dapat berkurang secara dramatis.

Di sisi lain betapa mengerikannya konsekuensi dapat dirasakan jika negara-negara tidak secara penuh mengadopsi dan mengimplementasikan pengawasan penggunaan tembakau secara efektif.

Seperti diketahui, setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Ancaman kesehatan akibat tembakau di satu sisi dan hak petani untuk mempertahankan usahanya, termasuk petani tembakau, menjadi isu yang terus bergulir belakangan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro