Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan laboratorium untuk memeriksa kasus virus Ebola bila memang diperlukan.
"Kami akan menggunakan metode PCR di laboratorium BSL 3 yang ada di Balitbangkes, yang sudah lengkap alat, petugas, dan prosedurnya," kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Balitbangkes Kemenkes, dalam surat elektroniknya yang diterima Senin (4/8/2014).
Tjandra menuturkan ada enam metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi virus Ebola, apapun jenis spesiesnya. Yaitu:
1. Antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
2. Antigen detection test.
3. Serum neutralization test.
4. Reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay.
5. Electron microscopy.
6. Evirus isolation dengan cell culture.