Ilustrasi/
Fashion

TIPS SEHAT: Dokter Tertular Virus Ebola dari Pasien, Berikut Upaya Tangkalnya

Rahmayulis Saleh
Senin, 4 Agustus 2014 - 23:52
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--  Menyedihkan. Seorang dokter di Nigeria yang menangani pasien, pada hari ini, Senin (4/8/2014) dilaporkan tertular virus Ebola.

"Padahal dengan sudah meluasnya kasus Ebola di Afrika sejak beberapa bulan lalu, tentunya petugas kesehatan sudah akan waspada bekerja. Tapi, tetap saja ada dokter tertular," kata Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dalam surat elektroniknya Senin malam (4/8/2014).

Dia menuturkan ada seorang pasien, terbang dari Liberia ke Lagos Nigeria. Ketika mendarat, diketahui bahwa laki-laki itu pasien Ebola. Setelah dirawat di rumah sakit setempat, kemudian meninggal dunia beberapa hari kemudian.

"Yang kini amat menyedihkan seorang dokter di Nigeria yang menangani pasien, ternyata hari Senin ini dilaporkan tertular Ebola," ujarnya.

Hal itu, lanjut Tjandra, menunjukkan bahwa kewaspadaan dalam perawatan di rumah sakit perlu jadi perhatian utama, yaitu:

  • Penempatan pasien: harus dalam kamar sendiri terpisah
  • Alat pelindung diri,  terdiri dari sarung tangan, masker, pelindung mata, dan jubah.
  • Peralatan perawatan pasien: baik yang disposable maupun dapat di desinfeksi.
  • Perhatian perawatan pasien: pembatasan jarum dan benda tajam, pembatasan flebotomi,
  • Alat yang mengeluarkan aerosol: dibatasi.
  • Higiene tangan: dilakukan dengan intensif.
  • Penanggulangan infeksi lingkungan dilakukan desinfeksi dan pembersihan lingkungan.
  • Penyuntikan dengan aman: ikuti standar yang baik.
  • Lama masa terinfeksi yang harus diawasi ketat: ditetapkan kasus per kasus, tergantung‎ kondisi.
  • Pengawasan‎ petugas kesehatan yang kontak dengan pasien: harus ada 5 prinsip, yaitu kebijakan monitoring standar, peraturan cuti, penanganan petugas yang bagian kulitnya langsung ‎terpapar, bagaimana menangani petugas yang ada gejala-gejala, dan bagaimana mereka yang tidak bergejala, tapi alat pelindung diri tidak memadai.
  •  Monitoring pengunjung RS: aturan larangan besuk yang amat ketat.

"Kalau di rumah sakit saja (yang tentunya menerapkan prosedur tertentu), penularan‎ tetap terjadi, maka di masyarakat tentu penularan harus lebih diawasi," kata Tjandra.

Dalam hal ini, tambahnya, yang perlu diperhatikan adalah prosedur di rumah sakit harus berjalan dengan amat ketat.

Di Liberia ada laporan kasus yang meninggal dunia, lalu dikremasi, karena warga kawatir kalau jenazah dimakamkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro