Bisnis.com, JAKARTA - Selama dua dekade terakhir, perkembangan lagu anak-anak Indonesia dinilai sangat lesu, dengan produktivitas tak lebih dari 1% tiap tahunnya.
"Padahal musik memiliki posisi penting untuk membantu perkembangan karakter, kepekaan sosial, kecerdasan intelektual, dan kreativitas anak. Melalui musik yang mereka dengar, nyanyikan dan hayati, secara tidak langsung mereka belajar tentang kehidupan," papar Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kemenparekraf Ahman Sya di Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Ahman menuturkan setidaknya ada tiga hal yang memengaruhi perkembangan lagu anak-anak di Indonesia, yaitu:
Pertama, kurangnya lagu yang diperuntukkan bagi usia anak, sehingga adanya keterbatasan pilihan dalam ekspresi seni suara bagi penyanyi anak. Hal tersebut memaksa mereka untuk memilih lagu-lagu yang ada meskipun bukan kategori lagu anak.
Kedua, kurang menariknya lagu anak-anak yang sudah ada karena tidak sesuai lagi dengan perkembangan anak-anak saat ini.
Ketiga, kurangnya insan kreatif yang melahirkan produksi-produksi lagu anak akibat dari berbagai permasalahan yang terkait dengan industri musik yang belum tertangani secara baik, seperti perlindungan terhadap karya-karya cipta musik.