Bisnis.com, JAKARTA-- Dalam beberapa hari ini dipublikasikan bahwa di Kongo, Afrika, ditemukan penyakit yang disebut Ebola-like illness. Pasien penyakit ini juga mengalami demam, perdarahan dari telinga dan hidung, serta diare.
"Gejalanya hampir sama seperti Ebola," kata Prof. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Litbangkes Kementerian Kesehatan, dalam surat elektroniknya Minggu (24/8/2014) pagi.
Dia mengatakan hingga Jumat kemarin, ada 592 kasus penyakit ini. Dan 70 kasus diantaranya meninggal dunia, termasuk seorang dokter dan 4 petugas kesehatan lainnya.
"Jumat kemarin sample dari kasus itu sudah sampai ke laboratorium Kementerian Kesehatan Kongo untuk dianalisa," ungkapnya.
Tjandra menjelaskan bahwa Menteri Kesehatan dan Kepala CDC Congo, serta team WHO, sudah langsung turun ke lokasi. Sejauh ini dugaannya bukan Ebola, tapi masih harus menunggu konfirmasi laboratorium.
Seperti diketahui, katanya, penyakit Ebola yang kini tengah 'naik daun' di dunia kesesehataan, ternyata bermula di Kongo pada 1976. Ditemukan di daerah Boende.
Kini penyakit tersebut mewabah di Sierra Leonne, Guinea, Liberia, dan belakangan juga menyebar ke Nigeria.
Dalam kaitan internasional, katanya, maka pihaknya terus mengamati berita ini. Potensi penularan perlu diwaspadai karena:
- Kongo relatif lebih besar, dan banyak kontak ke dunia internasional.
- Untuk calon jamaah haji maka:
1. MERS CoV tetap jadi kewaspadaan utama.
2. Ebola perlu diperhatikan, walaupun ada lima alasan yang membuat kemungkinan penularan Ebola ke daerah pelaksanaan ibadah haji memang terbatas.
3. Adanya penyakit baru Ebola-like illness, yang sejauh ini belum ada pembatasan perjalanan ke Arab Saudi.