Bisnis.com, JAKARTA - Sepuluh lagu daerah dikemas dengan balutan orkestra dalam sebuah album bertajuk "Symphonic Tales of Indonesia" yang merupakan hasil kolaborasi Tjut Nyak Deviana Daudsjah dengan sejumlah musisi Jerman dan Tanah Air.
Profesor Musik Tjut Nyak Deviana Daudsjah menuturkan Indonesia memiliki beragam lagu daerah yang memiliki irama, filosofi, dan makna yang berkembang di masyarakat. Namun, lagu-lagu daerah kurang terdengar di ranah industri musik saat ini.
"Album ini merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan lagu daerah Indonesia agar bisa lebih diapresiasi dan diterima oleh berbagai kalangan," katanya di sela peluncuran album Symphonic Tales of Indonesia, Senin (8/9).
Sebagai warisan budaya yang amat kaya, lanjut musisi yang malang melintang di Eropa ini, lagu daerah harus dipadukan dan dikreasikan sesuai abad ke-21. Deviana membutuhkan waktu satu bulan untuk memilih dan mengaransemen 10 lagu daerah sehingga sesuai untuk dimainkan dengan orkestra.
Sepuluh lagu daerah yang terdapat dalam album ini, yakni Ayo Mama, Keroncong Kemayoran, Angin Mamiri, Papaya Cha Cha, Yamko Rambe Yamko, Jembatan Merah, Cublak Cublak Suweng, O Inani Keke, Bungong Jeumpa, dan Rayuan Pulau Kelapa.
Proses rekaman, imbuhnya, berlangsung di Jerman dan hanya memakan waktu selama tiga hari. Album ini melibatkan 32 musisi Jerman dan empat musisi Indonesia, salah satunya Tompi.
"Upaya untuk melestarikan dan mendokumentasikan lagu daerah agar generasi saat ini mengenal lagu daerah sebagai kekayaan budaya perlu perhatian berbagai pihak. Saya bangga bisa jadi bagian dalam proses tersebut," tutur Tompi.
Dalam album tersebut, penyanyi berdarah Aceh tersebut turut menyanyikan sejumlah lagu, salah satunya Bungong Jeumpa.