Bisnis.com, JAKARTA - Anak-anak rentan mengalami dehidrasi, karena persentase kandungan air pada tubuh dan luas permukaan tubuh anak dan dewasa berbeda. Selain itu mekanisme haus anak belum terbentuk secara sempurna.
Air merupakan zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak, karena 70% tubuh terdiri atas air. Sayangnya banyak masyarakat yang belum mengetahui kebutuhan air minum per hari, baik pada orang dewasa maupun anak (usia 0-18 tahun).
Untuk mengatasi masalah tersebut, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerja sama dengan PT Tirta Investama, melalui Indonesian Hydration Working Group (IHWG), mensosialisasikan Urinary Color Chart (UCC) for Kids, salah satu cara deteksi tingkat dehidrasi anak melalui warna urin, yang sifatnya mudah dan praktis.
"Cara mengetahui tingkat dehidrasi pada anak dengan UCC for Kids sangat mudah," kata dokter Saptawati Bardosono, Ketua IHWG, di Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Dia menuturkan UCC for Kids merupakan salah satu bentuk dari komitmen IHWG, untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan cairan, dan status dehidrasi bagi kesehatan dan kehidupan manusia.
Pada tahun ini, ujar Saptawati, salah satu fokus IHWG adalah meningkatkan tingkat dehidrasi pada anak Indonesia.
"Melalui sosialisasi UCC for Kids, IHWG berharap dapat meningkatkan status dehidrasi anak Indonesia menjadi lebih sehat," ungkapnya.
