Bisnis.com, JAKARTA-- Aktris dan penyanyi Jennife Lynn Lopez atau yang populer dengan sebutan J.Lo adalah “manusia sempurna” menurut pakar Biologi.
Seperti dilansir Medicaldaily.com, Jumat (11/12/2014), seorang Profesor Biologi, Lior Pachter, dari Universitas Barkeley, Amerika Serikat (AS), berpendapat bahwa “manusia sempurna” itu ada, dan bisa ditemukan di suatu kepulauan kecil di Karibia, yang berjarak 2 ribu mil dari AS.
SIMAK: RAMALAN SHIO 2015: Shio Ayam, Jangan Takut Dianggap Pelit
Lior, ahli komputasi Biologi, yang bekerja di bidang genom, yakin bahwa secara genetik wanita Puerto Rico adalah manusia sempurna. Pasalnya, materi genetik (deoxyribo nucleid acid/DNA) nenek moyang mereka memiliki genotipe ideal.
J.Lo adalah wanita yang dilahirkan di Castle Hill, Bronx, New York AS dengan orangtua yang berasal dari Puerto Rico bernama Guadalupe Rodriguez dan David Lopez.
Penelitian DNA ini dipicu oleh peraih hadiah Nobel, James Watson, yang memiliki obsesi membuat manusia sempurna. Watson pun “meningkatkan” manusia tak sempurna melalui rekayasa germline manusia.
Namun, menurut Lior, dalam upaya “meningkatkan” manusia tak sempurna itu, ada komentar rasis yang dikeluarkan James. Misalnya, dia menyebut: “Siapa yang mau mengadopsi anak dari Irlandia?”
Komentarnya ini seolah-olah melecehkan orang berdarah Irlandia, seperti Rosalind Franklin. Atas dasar itulah Lior melakukan riset untuk menemukan siapa manusia “sempurna” secara genetik di muka bumi ini.
Melalui database SNP - single nucleotide polymorphisms, jenis yang paling umum dari variasi genetik di antara manusia-- dia menciptakan manusia dengan menyusun beberapa bentuk gen dan ditemukan pada lokasi yang sama di kromosom-- sehingga dia bisa mengelompokkannya “baik” dan “tambahkan manusia sempurna” untuk suatu panel genotipe individu dari berbagai populasi untuk membentuk prinsip komponen analisis (PCA). Dari analisis ini diketahui lokasi, dan asal-usul seseorang.
Data gen yang dianalisis diberi skala dari 0-10 dengan reputasi baik atau buruk, termasuk dianalisis berbagai penyakit dan kondisi medis.
“Bila genotipe seseorang diketahui pada banyak SNP, maka kemungkinan dari situlah dia berasal,” kata Lior.
Keuntungan
Menurutnya, manusia sempurna secara genetik itu sebenarnya memperoleh keuntungan di Amerika. Tetangga terdekat sebagai “manusia sempurna” adalah HG00737, seorang wanita dari Puerto Rico tulis Lior di blog-nya.
Dikatakan, wanita yang tinggal di Amerika, tapi lahir di kepulauan Karibia itu memiliki campuran 50% Eropa, 30% Afrika Barat, dan 20% penduduk asli Amerika. Dia pun meyakini “manusia sempurna” itu ada, yakni Yuiza (Loiza), seorang wanita Taina yang menjadi kepala sukunya di Puerto Rico. Kesimpulan ini berdasarkan susunan kromosom yang tergolong “baik”. Namun, Lior sendiri menyebut percampuran kromosom yang disusunnya masih memiliki kekurangan.
"Masuk akal bahwa individu homozigot baiknya kromosomnnya dicampur. Itulah Puerto Rico, tapi campuran ini takcukup sempurna,” katanya.
Para peneliti seperti Dr Gerome Breen dari King College London, yang bekerja di Brasil, telah menyelidiki kemungkinan ras campuran memungkinkan seseorang untuk memiliki lebih banyak variasi genetik atau keragaman, yang dapat melindungi mereka dari berbagai parasit dan penyakit menular, keuntungan fisik, dan bahkan keuntungan dalam mengatasi stres.
Campuran
Di Brasil, negara di mana 86 persen dari populasi adalah ras campuran, Breen telah mampu melihat pengaruh warisan genetik pada orang-orang campuran dan non-campur.an
Dalam studi yang dipublikasikan di BMC Psychiatry, Breen menemukan orang-orang yang hidup dengan kekerasan tak henti, dan kemiskinan ekstrem atau tinggal di kota kumuh mengalami tingkat stres yang sama seperti mereka yang tinggal di pinggiran kota yang makmur. Menariknya, di Brasil, orang-orang kaya adalah keturunan Eropa, sedangkan golongan yang tak kaya beradal dari ras campuran.
Dia percaya orang ras campuran lebih mungkin untuk memiliki salinan fungsi yang baik dari masing-masing gen dari ibu dan ayah, yang berarti mereka lebih cenderung memiliki sistem biologis yang sehat yang memungkinkan mereka untuk mengatasi stres.
Beberapa gen manusia - sekitar tujuh persen - bervariasi antara populasi yang tinggal antar-benua. Peta genom manusia menunjukkan bahwa DNA dari populasi manusia di seluruh dunia adalah satu kesatuan. Gen-gen yang jelas berbeda antara ras termasuk yang memungkinkan setiap penduduk untuk beradaptasi dengan hal baru, memaksimalkan keberhasilan manusia dalam lingkungan tertentu, dan melindungi mereka dari penyakit.
Selain itu, keuntungan biologis karena variasi genetik atau keanekaragaman adalah cenderung menghasilkan karakteristik tak terduga yang menguntungkan bagi populasi manusia. Keturunan genetik yang beragam bisa menjadi pintu gerbang untuk mencapai kesehatan yang lebih baik. (Bisnis.com)
BACA JUGA:
RAMALAN SHIO 2015: Shio Kelinci, Jangan Takut Rebut Kesempatan
SULIT PUNYA ANAK: Klinik Ini Tawarkan Bayi Tabung Rp30 Juta