Ashanty dan Anang Hermansyah/Solopos.com
Entertainment

TAYANGAN ASHANTY MELAHIRKAN: KPI Sebut Tak Penting

Jafar Sodiq Assegaf
Rabu, 17 Desember 2014 - 18:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akhirnya buka suara soal tayangan live proses persalinan bayi Ashanty dalam program Anakku Buah Hati Anang Ashanty.

SIMAK: Agnes Monica Menang di World Music Awards 2014

KPI menganggap program yang disiarkan Minggu (14/12/2014) itu tidak penting. Pasangan Anang Hermasnyah dan Ashanty kembali mendapat sorotan tajam usai mengizinkan prosesi persalinan disiarkan televisi. Kali ini giliran KPI yang mengeritik pasangan ini dan menyebut tayangan yang dipertontonkan tak layak.

KPI mengaku telah melayangkan teguran administratif kepada stasiun televisi yang menyiarkan tayangan tersebut.

“Sebenarnya kalau live hanya satu jam enggak masalah. Tapi ini kan durasinya panjang, sampai tiga setengah jam [3 jam 30 menit], jadi ada hak yang dilanggar mengingat ini kan frekuensi publik,” kata Komisioner KPI Agatha Lily, Rabu (17/12/2014).

“Frekuensi milik publik pemanfaatannya enggak boleh semena-mena. Kepentingan dan kenyamanan publik harus diperhatikan,” tambah Agatha.

Dalam situs resminya, kpi.go.id, KPI menyebut Program Anakku Buah Hati Anang & Ashanty dinilai KPI telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia (P3KPI) dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia (SPS KPI).

RCTI selanjutnya diminta tidak menayangkan kembali (re-run) dan tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk program sejenis lainnya di kemudian hari.

Seperti diketahui, prosesi melahirkan Ashanty dibingkai oleh RCTI dalam mata program khusus. Acara ini ditayangkan mulai pukul 13.00 WIB hingga 16.30 WIB.

Program yang dipandu Fenita Arie dan Indra Herlambang ini lebih menekankan pada wawancara dengan keluarga, teman-teman dan dokternya Ashanty.Diperlihatkan pula footage yang diambil sebelum Ashanty masuk rumah sakit untuk menambah durasi penayangan.

Tak cuma dikritik, proses persalinan anak Anang Hermasnyah yang dikemas dalam program televisi ternyata tak begitu laris.

Performanya tercatat hanya mampu meraih rating 1,8 dan sharing 13,6. Tayangan pertama di Indonesia ini pun tidak masuk 25 besar data kepemirsaan di ABC untuk all channel. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

DJAROT WAGUB DKI: Ini Tugas Pertama Setelah Dilantik

SULIT PUNYA ANAK: Seperti Ini Proses Teknologi Bayi Tabung

 

Editor : Nancy Junita
Sumber : Solopos.com
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro