Ilustrasi/Antara
Entertainment

Film Dipilih Sebagai Produk Andalan Ekonomi Kreatif Indonesia

News Editor
Kamis, 5 Februari 2015 - 10:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Film dipilih sebagai subsektor unggulan atau program lokomotif yang bisa mempromosikan beragam produk ekonomi kreatif Indonesia.

"Melalui film kita bisa memamerkan berbagai produk industri kreatif misalnya kuliner, mode, musik, dan craft," ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Dia mengaku sudah berbincang dengan pelaku industri perfilman seperti produser sekaligus sutradara Mira Lesmana tentang bagaimana mengembangkan film Indonesia agar lebih laku atau menjadi primadona di negeri sendiri.

Selama ini, menurutnya, tidak ada tolak ukur yang jelas tentang film seperti apa yang sukses di pasaran. Selain itu, selera masyarakat terhadap film Indonesia juga sulit diprediksi.

"Banyak film Indonesia yang dibuat dengan riset, persiapan matang, dan modal besar namun tidak laku. Sebaliknya ada juga film yang modalnya tidak besar dan proses produksinya biasa saja tapi meledak di pasaran," tuturnya.

Terkait dengan pengembangan layar film dan bioskop di Indonesia, dia mengatakan sudah ada calon investor dari Korea yang siap berinvestasi di proyek tersebut tapi dia ingin mengkaji lebih dalam apakah investasi tersebut cukup efektif untuk menarik perhatian penonton film nasional.

Sementara itu, Ketua Komite Tetap Film, Video, dan Fotografi Kadin Indonesia Rudy Sanyoto mengatakan bahwa komitmen Badan Ekonomi Kreatif untuk menjadikan film sebagai program lokomotif perlu diimbangi dengan peningkatan fasilitas layar film dan bioskop.

"Dengan penambahan layar dan bioskop terutama di daerah, berarti memperbesar peluang film nasional untuk dapat ditonton seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Dia menilai jumlah layar di Indonesia yang kurang dari 1.000 layar di sekitar 60 bioskop di Indonesia masih kalah jauh bila dibandingkan dengan negara lain seperti Tiongkok yang memiliki 13.000 layar atau AS yang mempunyai hampir 15.000 layar.

"Kalau mengacu pada dua negara tersebut dan melihat dari luas wilayah Indonesia, idealnya kita harus punya sekitar 5.000-6.000 layar," ujarnya. (Antara)

 

BACA JUGA:

Johnny Depp Dikabarkan Sudah Menikah

6 Tips Aman Belanja Online Agar Terhindar dari Penipuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro