Bisnis.com, JAKARTA - Seorang mahasiswi Georgia College dan State University, Khaliah Shaw mengalami kehilangan penglihatan, seluruh rambutnya rontok, dan 80%-90% kulitnya mengelupas setelah meminum obat anti kejang yang umum dikonsumsi.
Seperti yang diberitakan Daily Mail, Senin (23/3/2015), Shaw mulanya mengalami alergi dengan munculnya ruam di wajahnya dan kulit bibirnya terkelupas setelah mengkonsumsi
obat Lamotrigin untuk gangguan Bipolarnya selama sebulan pada 2013.
Tak lama dari itu, ia terbangun dari tidur dengan kondis yang lebih parah. Dirinya pun dilarikan ke UGD di Oconee Country. Namun, petugas medis tak yakin dengan apa yang terjadi pada Shaw dan justru memasukkan ia ke dalam ruangan isolasi karena dicurigai penyakit yang dideritanya tersebut merupakan penyakit menular.
Kondisinya pun tak berangsur baik. Oleh karena itu, ia dibawa ke Medical Center of Central Georgia di Maxon. Di sana, dokter kulit mendiagnosa Shaw terkena Stevens Johnson Syndrome (SJS).
SJS adalah penyakit langka yang dimulai dengan gejala seperti flu yang biasanya merupakan reaksi terhadap obat dan dapat berakibat fatal.
Tidak berakhir di situ, karena lukanya yang semakin melebar dan menimbulkan rasa sakit yang teramat, Shaw dibawa ke Burns Unit Grady Hospital di Atlanta.
Lima pekan kemudian, perempuan berkulit hitam tersebut terbangun dan terkejut karena dirinya tidak lagi bisa melihat dan bernafas. Ia pun kehilangan seluruh rambut dan kukunya.
Setelah tujuh pekan dirawat di pusat luka bakar tersebut, Shaw diperbolehkan pulang. Saat ini, kondisinya pun sudah berangsur membaik, seperti rambutnya yang sudah mulai kembali tumbuh. Namun, penglihatannya belum menunjukkan kemajuan, bahkan ia harus menggunakan kaca mata hitam di dalam ruangan sekalipun karena paparan cahaya membuatnya sakit.
Health