Penikmat cerutu./talkmen
Health

Anda Pengisap Cerutu? Inilah Bahayanya

Deandra Syarizka
Sabtu, 25 April 2015 - 12:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Jika Anda berpikir bahwa merokok cerutu memiliki risiko kesehatan yang lebih kecil ketimbang rokok biasa, pikirkan lagi. Sebuah studi yang dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA) menemukan fakta bahwa merokok cerutu memiliki risiko kesehatan yang sama berbahayanya dengan rokok biasa, seperti dikutip dari situs medicaldaily.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jumlah perokok cerutu --Cristopher Colombus merupakan penemu cerutu-- di Amerika Serikat yang telah meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir, dari sejumlah 6,2 trilyun cerutu pada tahun 2000 hingga mencapai lebih dari 13,7 trilyun cerutu di 2011. Pada waktu yang sama, jumlah pengguna rokok menurun sebesar 30%.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention  (CDC) di Amerika, satu batang cerutu besar biasanya mengandung sekitar satu setengah ons tembakau yang telah berumur dan terfermentasi. Jumlah tembakau itu sama dengan seluruh bungkus rokok biasa.

Meskipun kebiasaan merokok cerutu selalu diidentikkan dengan orang tua, namun jumlah distribusi cerutu dengan beragam rasa di negeri Paman Sam itu telah menyebabkan peningkatan jumlah perokok cerutu di generasi yang lebih muda.

"Hasil penelitian memperkuat fakta bahwa merokok cerutu membawa banyak risiko kesehatan yang sama seperti merokok," kata ketua peneliti dari FDA Cindy Chang. Menurutnya, merokok cerutu dapat menyebabkan gangguan lisan, esofagus, pankreas, laring, dan paru-paru kanker, serta penyakit jantung .

Chang dan koleganya melakukan 22 penelitian yang mencakup Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Denmark, Swedia, dan Finlandia. Mereka menguji risiko kesehatan para perokok cerutu dan membandingkannya terhadap orang-orang yang tidak memiliki sejarah merokok cerutu, atau orang yang tidak pernah mengonsumsi tembakau sama sekali.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa orang yang hanya merokok cerutu dan tidak pernah merokok produk tembakau lainnya tetap memiliki risiko kesehatan paling besar. Gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan, kanker paru, akan meningkat secara signifikan setelah seseorang mulai aktif merokok cerutu, bahkan meskipun tidak menghirup asapnya.

Adapun orang yang telah mengonsumsi rokok biasa lalu beralih ke cerutu memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang hanya merokok cerutu saja.

Penulis : Deandra Syarizka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro