Bisnis.com, DENPASAR-- Demam batu akik membawa berkah bagi pengusaha perak di Celuk, Kabupaten Gianyar Bali. Para pengusaha ini mendapat pesanan pembuatan cangkang batu akik.
Sekretaris Asosiasi Perak Bali Wayan Wijaya memprediksi setiap hari sebanyak 22.000 cangkang dihasilkan oleh perajin di sentra kerajinan perak di Celuk. Satu cangkang dijual seharga Rp20.000-Rp30.000.
"Itu hanya dari daerah kami, belum di daerah Gianyar lainnya. Semua produksi dari sini dikirimkan ke Jakarta, dan ada yang mengambil ke sini," jelasnya, Kamis (14/52015).
Cangkang yang dihasilkan perajin setempat tidak berbahan baku perak, melainkan alpaka. Kendati demikian, permintaan pembuatan cangkang akik yang muncul sejak tiga bulan belakangan itu membawa dampak positif.
Wijaya menuturkan, sekarang ini permintaan akan perak sedang lesu karena resesi di negara tujuan ekspor perak asal Bali, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Banyaknya permintaan cangkak akik membuat sejumlah perajin perak beralih profesi menjadi pengamplas cangkak karena penghasilan yang diperoleh lebih cepat dan besar.
"Kalau membuat perak baru selesai 10 hari, sedangkan cangkak dalam sehari mereka bisa menyelesaikan 10 biji, dan upahnya langsung," jelasnya.
Pengusaha perak mengharapkan kondisi tersebut tidak berlangsung musiman, tetapi stabil hingga beberapa tahun ke depan.