Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Kesehatan makin intensif menggelar edukasi bahaya rokok yang bisa menimbulkan kanker, melalui iklan rokok terbarunya yang sudah tayang di televisi dalam beberapa waktu terakhir ini.
Iklan berjudul "rokok murah dan obatnya yang mahal itu" menampilkan cuplikan kisah Robby Indra Wahyuda pemuda berusia 27 tahun yang meninggal dunia karena kanker laring akibat merokok. Diharapkan dengan adanya iklan itu akan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk lebih sadar akan bahaya nyata dari merokok.
Peluncuran iklan layanan masyarakat pengendalian tembakau yang berjudul Rokok itu murah, obatnya yang mahal itu dilakukan oleh Kementerian Kesehatan di Annex Bulinding, Senin (29/9/2015). Sedangkan untuk penayangkan iklan layanan masyarakat tersebut di tujuh stasiun televisi nasional, stasiun radio selama enam minggu dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan World Lung Foundation (WLF).
Berdasarkan Global Youth Tobbaco Survey (GYTS) di Indonesia pada 2014, menunjukan bahwa 36,2% remaja laki-laki dan 4,3% remaja perempuan berumur 13-15 tahun, saat ini mengkonsumsi tembakau dengan cara dibakar dan/atau tidak dibakar. Diantara pengguna tembakau itu, 18,3% mengkonsumsi rokok.
Iklan itu menampilkan cuplikan waktu Robby dalam beberapa tahap perjuangnnya melawan kanker, serta operasi untuk mengangkat jaringan kanker yang menyebabkan Robby kehilangan suara. Hari ini, (30 September 2015) genap 100 hari Robby meninggal.
Eni Gustina, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes, mengharapkan dengan ditayangkannya iklan layanan masyarakat tersebut agar tidak terjadi Robby-Robby lainnya, dan semakin banyak orang yang sadar akan bahaya merokok.