Bisnis.com, JAKARTA – Program serial di televisi masih meraih poin rating tertinggi dibandingkan dengan genre program lainnya, yakni rata-rata 1,7 poin rating. Masuknya program serial dari Turki di tahun ini mengubah peta persaingan.
“Serial lokal saat ini menghadapi pesaing dari Turki. Walaupun ada lebih dari 200 judul serial lokal, tidak banyak yang bisa bertahan di posisi 10 teratas.” tutur Mochammad Ardiansyah, Director Media Nielsen Indonesia, dalam keterangan resminya kepada Bisnis Rabu (28/10/2015).
Pengukuran kepemirsaan (Television Audience Measurement/TAM) yang dilakukan Nielsen menunjukkan rata-rata waktu menonton terbanyak yang dihabiskan penonton di 11 kota di Indonesia dalam satu hari menonton serial dari Turki yakni 31 menit.
Angka ini jauh di atas rata-rata waktu menonton serial lain, seperti serial dari India 21 menit, serial lokal 18 menit. Padahal serial lokal paling banyak yakni 212 judul dengan porsi waktu tayang sebesar 59 %.
Bandingkan dengan serial dari India yang berjumlah 27 judul dan porsi waktu tayang 15% serta serial Turki yang hanya 11 judul dan porsi waktu tayang 9%.
“Serial dari Turki yang jumlahnya jauh lebih sedikit dan sebagian besar ditayangkan bukan di waktu prime time ternyata mampu merebut hati penonton. Hal ini menunjukkan bahwa penonton masih menyukai genre program serial, akan tetapi menginginkan sesuatu yang baru dan segar, dan kehadiran serial dari Turki dapat menjawab keinginan itu untuk saat ini.”
Program serial dari Turki memang sebagian besar ditayangkan tidak pada waktu tayang prime time. Kurang dari 10% ditayangkan pada pukul 18.00 WIB– 21.59 WIB, 50% ditayangkan pada pukul 10.00 WIB– 13.59 WIB dan hampir 40% ditayangkan pada pukul 22.00 WIB – 01.59 WIB.
Dari segi profil, penonton serial lokal dan India yang terbanyak merupakan perempuan berusia 5-14 tahun dan 30 tahun ke atas dari kelas sosial menengah ke bawah. Sementara itu, penonton serial Turki terbanyak adalah perempuan usia 30 tahun ke atas dari kelas sosial menengah.
