Bisnis.com, JAKARTA-- Membawa film ke beberapa layar festival film internasional berskala besar terkadang bukan hanya nasib film berbujet besar. Sutradara Joko Anwar buka-bukaan soal keterbatasan bujet dalam pembuatan film Joko Anwar Buka-Bukaan Soal Bujet Film A Copy of My Mind.
Menurutnya, hadiah dari Asian Project Market sebesar US$10.000 atau sekitar Rp150 juta saat itu belum cukup untuk membiayai keseluruhan pembuatan film. Mencari dana tambahan juga harus dilakukan agar produksi bisa berjalan dan pastinya memberikan hasil yang sesuai.
"Kita dapat hadiah dari APM US$10.000 atau Rp150 juta. Terus dapat bantuan dari dua temen kita masing-masing Rp50 juta, Rp50 juta," ujarnya dalam jumpa pers di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (16/11/2015).
Usaha untuk menekan ongkos produksi juga dilakukan dengan meminimalkan alat yang digunakan. Awalnya, pengambilan gambar dilakukan menggunakan ponsel. Tapi akhirnya mendapat pinjaman kamera.
Begitu pula dengan penata musik dan gambar yang memberikan jasanya secara cuma-cuma. Beberapa orang pun hadir dengan mengerjakan banyak tugas sekaligus. Meski menggaet nama terkenal seperti Chicco Jerikho dan Tara Basro sebagai pemeran utama, honor pemain baru dibayar ketika uang pemasukan sudah mengalir.
"Keterlibatan mereka itu dibayar dengan nilai investasi. Jadi kalau ada pemasukan, kita langsung bayar mereka," katanya.
Kendati demikian, hitung-hitungan soal angka telah dilakukan sejak awal. Para pemain, katanya, setuju.
"Udah di awal (hitung-hitungannya)," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Aktris Tara Basro mengatakan tak perlu banyak alasan untuk menolak. Pasalnya, alasan utamanya untuk terlibat dalam film ini karena tokoh di balik layarnya.
"Karena Mas Joko yang ajak dong. Soalnya kalau nolak, nanti didiemin," katanya sambil berseloroh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
