Ilustrasi: Tabung tiga dimensi stem cell/Reuters
Health

Terapi Sel Punca untuk Penyakit Degeneratif

Rezza Aji Pratama
Minggu, 17 Januari 2016 - 23:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengobatan dengan menggunakan stem cell alias sel punca kian menjadi pembicaraan hangat dalam dunia kesehatan di Indonesia. Kendati belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan, tren terapi sel punca nampaknya hanya tinggal menunggu waktu untuk menjadi solusi bagi banyak penyakit.

Kendati terbilang baru di bidang kedokteran karena mulai muncul di dunia sekitar 1998, pengobatan menggunakan stem cell itu sudah mulai berkembang pada 2006 di Indonesia.

Menurut Sandy Qlintang, Direktur Stem Cell & Cancer Institute, saat ini ada dua jenis sel punca yang dikenal, yakni pertama, alogenic stem cell yang diambil dari orang sehat dan bisa digunakan untuk pasien yang berbeda. Kedua, autologous stem cell yang berasal dari tubuh pasien itu sendiri.

Khusus untuk jenis kedua, sebenarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia. Autologous stem cell relatif lebih bisa diaplikasikan karena mengambil bahan-bahan dari diri pasien itu sendiri.

Adapun yang saat ini tengah dikembangkan lebih lanjut adalah jenis aloegenic stem cell. Teknik pengambilan sel punca dari tubuh manusia sehat untuk kemudian diproduksi secara massal itu membutuhkan syarat dan penelitian yang lebih ketat.

Namun demikian, Sandy berharap uji klinisnya bisa diselesaikan pada 2022 untuk kemudian dikomersialkan.

Pada dasarnya, terapi sel punca dimaksudkan untuk menggantikan sel mati dan rusak dengan sel baru yang masih sehat. Oleh karena itu, terapi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, hingga kelainan tulang.

Guna mendapatkan sel yang sehat, para ahli menggunakan sel-sel dari darah, sumsum tulang belakang, lemak atau plasenta. Di masa depan, sel punca bahkan dipercaya bisa menggantikan peran obat dan terapi konvensional lainnya.

Sel punca sendiri sebenarnya merupakan sel induk yang dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis sel. Terapi sel punca dilakukan dengan menumbuhkan jaringan tubuh tertentu dengan sel induk tersebut.

“Orang yang kena penyakit jantung dapat kembali sehat setelah diberikan sel punca yang akan menggantikan sel jantungnya yang rusak,” ujar Sandy.

Sel punca sebenarnya terdapat dalam tubuh manusia sejak lahir. Namun, kinerjanya semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hal itulah yang memicu timbulnya beragam penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes mellitus, dan lainnya. Terapi sel punca pada intinya memaksimalkan kembali sel-sel yang kinerjanya telah menurun.

IZIN PEMERINTAH

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi  Mohamad Nasir meyakini sel punca akan menjadi pengobatan mutakhir di masa depan. Dia berharap pengembangan sel punca mampu mengatai penyakit degeneratif di Indonesia.

Namun, di Indonesia, tidak semua penerapan terapi sel punca telah mendapatkan izin dari pemerintah. Sandy pun mewanti-wanti agar masyarakat tidak begitu saja tergiur dengan berbagai program terapi sel punca yang ditawarkan.

Dia mencontohkan jika ada penawaran sel punca untuk mata, stroke, atau kencantikan, Sandy menyarankan agar lebih berhati-hati. Apalagi, jika sumbernya dari hewan atau tumbuhan.

Budi Wiweko, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sekaligus Manager of Reasearch and Social Services Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan pengobatan terapi sel punca saat ini masih terkendala biaya yang sangat tinggi. Apalagi jaminan kesehatan BPJS juga belum menanggung pengobatan tersebut.

Bagi Anda yang berminat untuk melakukan terapi sel punca, faktor keamanan harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, sel punca saat ini masih dalam tahap pengembangan. Di Laboratorium SCI, sel punca baru akan diujicobakan pada hewan.

Oleh karena itu, demi faktor keselamatan, pilihan untuk melakukan terapi sel punca harus memperhatiakn legalitas rumah sakit yang bersangkutan. Apalagi tidak semua penyakit bisa disembuhkan dengan menerapkan terapi sel punca.

Budi tidak menampik saat ini banyak pihak yang mencoba menawarkan terapi sel punca. Namun, tidak semua pihak-pihak tersebut juga mengantongi izin dari pemerintah.
Fakultas Kedokteran UI sendiri saat ini sedang dalam tahap uji klinis pengembangan penelitian penggunaan terapi sel punca untuk mengobati penyakit jantung.

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (17/1/2016)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro