Bisnis.com, JAKARTA -- Sosok perempuan atau sosok ibu begitu penting dalam mengatur arus keuangan dalam sebuah keluarga. Namun, masih banyak perempuan yang tidak memiliki keterampilan serta berasal dari keluarga tidak mampu.
Koperasi Cinta Damai, sebuah organisasi sosial entrepreneurship yang didirikan oleh Yenni Wahid mencoba membantu para srikandi keluarga kurang beruntung tersebut.
"Kita ingin berdayakan masyarakat. Dan kita coba dirikan ini. Jadi ini trial and error. Bikin sistemnya juga. Kita awalnya masuk ke daerahnya gak kenal orang sama sekali. Bahkan uang modalnya kami kumpulkan dari uang zakat kami," ujar Yenni.
Sebagai seorang wanita, Yenni paham akan pentingnya sosok perempuan dalam sebuah keluarga. Untuk itulah, Yenni mencoba memberikan bekal keterampilan yang bisa digunakan untuk menambah penghasilan bagi keluarga-keluarga tersebut.
Fokus utama koperasi cinta damai yang digagas Yenni adalah membangun budaya menabung dalam keluarga. Hal tersebut mulai digerakkan dari peran ibu yang dianggap sebagai pengatur anggaran rumah tangga.
"Peran perempuan itu luar biasa. Terutama dalam mengintervensi ketika ada problem di keluarganya. Ketika kita menguatkan ibu, anaknya akan sekolah. Karena ibu akan menabung untuk memastikan anaknya sekolah," tutur Yenni.
Yenni berharap, nantinya bisa bekerja sama dengan bank dalam menyalurkan kredit pada komunitas yang dibangunnya saat ini. Yenni sadar, saat ini komunitasnya masih belum bankable, sehingga pemberian bantuan pinjaman masih belum dilakukan dengan nominal yang belum terlalu besar.
"Sistem kami koperasi, dengan cara tanggung renteng. Jadi pinjaman nanti ditanggung oleh seluruh anggota, sehingga kecil sekali kemungkinan untuk tidak membayar, dan kami hanya memastikan agar ini sustainable" ujar Yenni.
Nominal pinjaman yang diberikan mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta untuk masing-masing kelompok.
Selain memberikan bantuan dalam bentuk pinjaman, Koperasi Cinta Damai juga memberikan pelatihan kepada ibu-ibu agar bisa menghasilkan pendapatan lain diluar yang diberikan oleh suami.
Yenni berharap dengan adanya kegiatan ini, taraf hidup keluarga-keluarga tersebut bisa menjadi lebih baik.
"Kami sendiri terus berusaha melakukan pemberdayaan masyarakatlah," ujar Yenni mengakhiri.