Bisnis.com, JAKARTA- Pelemahan nilai tukar Afrika Selatan menjadi berkah bagi pertumbuhan industri pariwisata negara itu meski aturan visa untuk masuk negara tersebut dinilai mempersulit kunjungan wisata.
Meski sejumlah biro perjalanan wisata mengakui pengetatan visa ke negara itu membuat wisatawan khawatir, data menunjukkan terjadi lonjakan kunjungan turis asing.
Pertumbuhannya mencapai 7% pada musim puncak liburan akhir tahun lalu dibandingkan musim tahun sebelumnya. Jumlah itu menunjukkan pemulihan yang tajam sejak pertengahan 2015 ketika jumlah turis merosot tajam.
Nilai tukar rand anjlok 31% atas dolar AS sejak awal tahun lalu. Hal itu membuat biaya wisata untuk menikmati atraksi binatang seperti jerapah, gajah di taman nasional Afrika Selatan serta pantai yang indah menjadi jauh lebih murah. Sedangkan harga sebotol bir di kelab malam mulai US$1,5 atau seperempat dari harga di London.
Berwisata ke Afrika Selatan sangat menguntungkan, ujar John Porter, seorang fotografer asal Inggris yang mengunjungi Cape Towns Waterfront bersama istrinya.
Arena tersebut merupakan yang paling banyak menarik kunjungan turis dengan segala tempat belanja, restoran serta akuarium dan layanan kapal.
"Kami mendapatkan lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya dengan jumlah belanja yang sama," ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (28/1/2016).