Dewa Budjana. /twitter
Entertainment

Dewa Budjana, Bangun Museum Gitar Pertama di Indonesia

Diena Lestari
Minggu, 28 Februari 2016 - 00:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Satu lagi musisi papan atas di Tanah Air kembali membuat kejutan. I Dewa Gede Budjana, salah satu gitaris ternama Indonesia menyatakan telah mendirikan sebuah museum gitar yang diberi nama Museum Gitarku.

Museum yang berdiri di desa wisata, yakni Desa Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali ini digadang-gadang bakal menjadi museum gitar pertama di Indonesia.

Selain memamerkan gitar yang pernah dia pakai, di museum ini juga dipamerkan beragam gitar seni yang telah mendapat sentuhan dari para seniman ternama nasional, seperti Nyoman Nuarta, Joko Pekik, Sunaryo, Srihadi Soeharsono, Agus Suwage, Erica Hestu Wahyuni, Teguh Ostenrik, Minori Hirota, Nyoman Meja, Runi Palar dan Nyoman Gunarsa.

“Gagasan saya muncul karena terinspirasi oleh gitaris hebat, baik musisi terkenal di Indonesia maupun internasional,” katanya.

Dewa Budjana mengaku sudah cukup lama menekuni karier sebagai seorang musisi gitar, yakni lebih dari 30 tahun. Oleh karena itu, dirinya mulai berpikir untuk mewariskan sesuatu yang beda tetapi bermanfaat, tidak saja bermanfaat untuk anak cucu saja, akan tetapi bermanfaat juga untuk dunia musik nasional.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya pria asal Kabupaten Klungkung Bali ini memutuskan untuk mendirikan museum gitar. Museum gitar tersebut akan menampung berbagai gitar dengan cerita di belakangnya.

Dia menjelaskan sejumlah gitaris kenamaan juga telah menandatangani gitar di museum tersebut. Beberapa gitaris yang membubuhkan tanda tangan mulai dari Mike Stern dan Pat Methenay, Ebiet G. Ade, Steve Vai, Allan Holdsworth, Bill Frisell, Mike Lukather, Ludwig Lemans, Robby Krieger, Michael Landau, Eross Candra, Scott Henderson, Michael Angelo Batio, Ario Baron, hingga Guthrie Govan.

Gitaris grup Gigi ini juga mengumpulkan gitar milik gitaris kenamaan Indonesia seperti Eros “Sheila on 7”, Rhoma Irama, Chrisye, Yon Kuswoyo “Koes Plus”, dan lain-lain.

Dia mengaku tidak mudah baginya untuk mengumpulkan gitar dari para gitaris Indonesia, karena beberapa gitaris tidak lagi memiliki koleksi gitar yang banyak seperti dulu. Meskipun demikian, terlepas dari kekurangan itu, Dewa Budjana berharap museum ini dapat menjadi salah satu tempat edukasi masyarakat dalam mempelajari alat petik ini.

Penulis : Diena Lestari
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (28/2/2016)
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro