Kabar24.com, JAKARTA - Penyakit alergi sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya. Julukan ini muncul lantaran biaya pemeriksaan dan obat alergi yang dapat dikatakan relatif mahal. Sebuah penelitian menunjukkan pencegahan alergi dapat menghemat biaya ekonomi keluarga hingga Rp5 juta per tahun.
Pada 2012, Konsultan Alergi-Imunologi Anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Zakiudin Munasir, melakukan penelitian tentang pencegahan alergi. Penelitian dilakukan dengan cara mengkalkulasi kasus penyakit alergi yang ditangani sejumlah dokter di Jakarta, mulai dari biaya obat dan pemeriksaan setiap kali kunjungan.
"Dari kalkulasi tersebut, hasilnya sebuah keluarga dapat menghemat uang antara Rp4 juta-Rp5 juta per tahun jika bisa mencegah alergi," tutur dokter spesialis anak ini saat peluncuran buku Mengenal Alergi pada Anak Sabtu (16/04)
Peluncuran buku dilakukan bersamaan dengan peluncuran website alergianak.com dan kampanye Bunda Tanggap Alergi dengan 3K, untuk menandai Allergy Awarness Week 2016 yang diselenggarakan Sarihusada bekerjasama dengan Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IKK FK UI) dan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Data World Allergy Organization (WAO) 2011 menunjukkan angka prevalensi alergi mencapai 30%-40% dari total populasi dunia. Angka kejadian penyakit dan resiko alergi meningkat dari tahun ke tahun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
"Selain disebabkan pola hidup masyarakat yang berubah menghasilkan lingkungan yang rentan menimbulkan penyakit alergi, juga masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang alergi, seperti bagaimana mengenali faktor rsiko maupun kesalahan dalam menangani alergi anak," terangnya.
Ketua IKK FK UI Herqutanto melihat masyarakat masih menganggap sepele pada resiko alergi. Padahal, ada dampak jangka panjang yang belum dipahami masyarakat. Selain materi, misalnya karena alergi maka anak tidak bisa sekolah dan dampak berikutnya, katanya.
Healthcare Nutrition Director Sarihusada Ahmad Hamdani berharap peluncuran website alergianak.com dapat membantu orang tua mengetahui informasi tentang alergi. Sehingga, kesadaran para orang tua meningkat tentang bagaimana mengenal gejala dan penanganan alergi.
Selama ini banyak mispersepsi yang beredar tentang alergi. Sehingga langkah yang diambil belum terlalu tepat, katanya.