hamil/mylastoutbreak.com
Health

Berikut Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Ibu Hamil

Muhammad Abdi Amna
Jumat, 22 April 2016 - 12:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Dianugerahi jabang bayi, merupakan kebahagiaan yang tak ternilai bagi pasangan suami-istri yang menantikan kehadiran seorang anak.

Namun, dalam menjalankan proses kehamilan, pasangan suami-istri harus memahami sejumlah persiapan dan pemeriksaan kesehatan sebelum kehamilan berpengaruh terhadap tingkat harapan memperoleh anak yang sehat dan cerdas.

Adhitya Indrapraja SpOG M.Kes, Dokter Siloam Hospitals Lippo Cikarang, mengatakan sejumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti, pemeriksaan darah rutin, tekanan darah, golongan darah dan rhesus, hepatitits B, Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplek Virus, pap smear, gula darah, Veneral Diseases Research Laboratory dan urinalisis lengkap.

“Kebijakan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap empat minggu sekali dari saat pemeriksaan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/4/2016).

Kemudian, lanjutnya, setiap dua pekan sekali dari usia kehamilan 28 minggu – 36 minggu dan setiap satu pekan sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan.

Bambang Hari Santosa SpTHT, Dokter Siloam Hospitals Lippo Cikarang, mengatakan untuk bayi yang baru lahir memerluka pemeriksaan fisik bayi, golongan darah, dan fungsi panca indra.

Dalam keadaan normal, lanjutnya, bayi dapat berkomunikasi secara efektif saat berusia 18 bulan. Untuk mengetahui kesehatan fungsi pendengarannya, maka sebelum memasuki usia tersebut sebaiknya dilakukan skrining.

“Kemajuan teknologi kini telah menemukan alat yang dapat pemeriksaan pendengaran secara obyektif pada bayi, yaitu Oto-Acoustic Emission. Manfaat pemeriksaan OAE adalah untuk mengetahui apakah rumah siput atau koklea berfungsi normal,” tuturnya.

Menurutnya, di dalam koklea, bunyi akan disaring berdasarkan frekuensinya, kemudian diteruskan ke sistem saraf pendengaran, batang otak, hingga mencapai otak. Dari situlah bunyi dapat dipersepsikan oleh anak.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro