Bisnis.com, JAKARTA - Pada tahun ini, pameran Manifesto kembali digelar untuk yang kelima kali dengan mengangkat tema Arus di di Gedung A, B, dan Outdoor Galeri Nasional Indonesia pada 4–30 Mei 2016.
Pameran seni rupa kontemporer Indonesia Manifesto terselenggara pertama kali pada 2008 dalam rangka menyambut peringatan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Selanjutnya, pameran Manifesto kedua Percakapan Masa (2010), Manifesto #3 Orde dan Konflik (2012), dan Manifesto No.4 Keseharian (2014).
“Meski tak jadi mudah dan sederhana, Manifesto Arus Seni Rupa kini hendak menunjukkan sikap dan pendirian di balik ekspresi karya-karya seni demi memperjuangkan makna hidup yang lebih berarti dan berfaedah bagi keutamaan nilai kemanusiaan,” kata kurator Rizki A. Zaelani melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Rabu (4/5/2016).
Pada pameran kali ini, ada sekitar 35 karya lebih berupa lukisan, patung, object, fotografi, seni rupa instalasi, seni rupa video, serta mural, yang sebagian besar adalah karya-karya terbaru.
Sebanyak 35 perupa meramaikan pameran ini adalah Agus Suwage, Anusapati, Arahmaiani, Asmudjo J. Irianto, Diyanto, Eddie Hara, Entang Wiharso, F. Sigit Santoso, Gigih Wiyono, Hafiz Rancajale, Hanafi, Haris Purnomo, Heri Dono, Isa Perkasa, Ivan Hariyanto, Ivan Sagita, Jatiwangi Art Factory (JAF), Jong Merdeka, Koeboe Sarawan, Krisna Murti, Made Djirna, Made Wianta, Mella Jaarsma, Moelyono, Nasirun, Nindityo Adipurnomo, Nyoman Erawan, Oscar Motuloh, Putu Sutawijaya, Ronald Manulang, Teguh Ostenrik, Tisna Sanjaya, Titarubi, Ugo Untoro, dan Yani Maryani Sastranegara.