Bisnis.com, JAKARTA - Gagasan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar dalam mengimplementasikan Nawa Cita ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran, disambut baik oleh grup band Slank dan Badan Usaha Milik Negara Telkomsel.
Gagasan tersebut akan diimplementasikan dalam konser bertajuk ‘Konser Indonesia Perbatasan Membangun Indonesia dari Perbatasan’ yang akan diselenggarkan pada 15 Mei 2016 di Singkawang Kalimantan Barat dan 31 Mei 2016 di Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Marwan menjelaskan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini memang fokus dalam menggarap daerah perbatasan, pulau terluar dan daerah terpencil.
Semua kementerian dan lembaga negara, imbuh Marwan digerakkan untuk membangun perbatasan.
“Ada 13 Provinsi dan 41 Kabupaten Kota yang bersentuhan langsung dengan perbatasan,” ujar Menteri Marwan saat menggelar konferensi pers bersama Slank di Gang Potlot, Jakarta, Selasa (10/5/2015).
Untuk menggarap perbatasan, Marwan mengakui kementeriannya pada tahun 2015 sudah menyelenggarakan Boarder Summit untuk menarik investasi di daerah perbatasan.
“Dalam rangka membangun perbatasan, kita punya banyak pendekatan salah satunya adalah dengan menarik para investor untuk berinvestasi di daerah perbatasan sebagai beranda Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, vokalis band Slank, Kaka mengapresiasi program yang dilakukan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam membangun daerah perbatasan.
Slank yang sudah dua kali ini melakukan kerjasama dengan Kementerian Desa, mengaku ingin memberikan support terhadap program-program pemerintah yang ingin mempercantik daerah perbatasan sebagai beranda terdepan Indonesia.
“Kita sudah dua kali kerjasama dengan Kementerian Desa, ini lebih keren lagi programmnya, jadi kita lebih semangat lagi karena saya denger perbatasan ini selalu bimbang. Dengan konser di perbatasan ini kita ingin memberikan semangat kebangsaan, semangat antinarkoba, semangat perdamaian dan memberikan pesan bahwa sekarang adalah zaman membangun,” ujar Kaka.
Kegiatan Konser Indonesia Perbatasan memang sudah ditunggu-tunggu oleh Slank.
Bimbim, drummer Slank mengaku sudah tidak sabar untuk mengadakan konser dan memberikan semangat bagi masyarakat yang hidup di perbatasan.
“Kenapa kita semangat banget untuk besok, karena sejak dulu daerah perbatasan, daerah pinggir laut itu selalu jadi beranda belakang. Perbatasan harusnya menjadi muka kita, Singkawang yang berhadapan langsung dengan Malaysia, dan Atambua yang berhadapan langsung dengan Australia. Halaman depan harus lebih indah dari halaman belakang,” imbuhnya.
Bimbim menilai, Slank dan pemerintahan Jokowi mempunya cara pandang yang sinergis dalam membangun perbatasan.
“Halaman depan ini harus di support full oleh pemerintah, dan Slank punya trik dan lirik untuk memberi semangat. Kabarnya banyak slanker nanti yang akan datang di Atambua, Slankers Flores, Slankers Timor Leste semoga bisa memberi virus yang baik dalam menyuport program pemerintah,” tutup Bimbim.
Sebagai informasi, konser Indonesia Perbatasan ini dipromotori oleh Rajawali Indonesia Communication yang akan bekerjasama dengan Indihome Telkom Indonesia dan MelOn Indonesia sebagai sponsor utama.
Pihak promotor yang menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertingggal dan Transmigrasi sebagai pihak pemerintah yang bersinggungan langsung dan concern terhadap pembangunan daerah-daerah perbatasan di Indonesia.