Sakit jantung pada perempuan/Ilustrasi
Health

Rokok Lebih Mematikan untuk Jantung Wanita

JIBI
Rabu, 15 Juni 2016 - 17:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Semua orang tahu merokok berbahaya bagi kesehatan, serta meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru dan penyakit jantung. Namun, sebuah studi menemukan merokok dapat membawa dampak lebih mematikan bagi jantung perempuan.

Riset tersebut meneliti efek merokok dan berhenti merokok—terkait dengan risiko sudden cardiac death (SCD) atau kematian mendadak karena berhentinya fungsi jantung—terhadap 101.018 perempuan selama 30 tahun. Sebagai penyebab utama kasus kematian kardiovaskuler, SCD mengakibatkan 300-400 ribu kematian di Amerika Serikat setiap tahun.

SCD terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara mendadak. Umumnya pasien meninggal dalam waktu satu jam. Selama masa studi, 351 perempuan yang diteliti meninggal karena SCD.

Setelah mengendalikan penyakit jantung, stroke, dan kanker, tim peneliti menemukan perempuan perokok memiliki risiko terkena serangan SCD dua setengah kali lipat dibanding perempuan yang tak pernah merokok. Adapun mantan perokok menghadapi risiko SCD hampir dua kali lipat ketimbang perempuan yang tidak pernah merokok.

Tak satu pun perempuan berusia 30-55 tahun dalam studi ini yang diketahui mengidap penyakit jantung koroner ataupun memiliki riwayat stroke dan kanker ketika penelitian dimulai pada 1980. Sekitar 29 persen perempuan yang diteliti adalah perokok, 26,4 persen mantan perokok, dan 44,5 persen tidak pernah merokok.

Jumlah batang rokok yang diisap dan lama sang perempuan merokok berpengaruh langsung terhadap level risiko serangan SCD. Perokok ringan dan sedang—mereka yang mengisap 1-14 batang rokok per hari—memiliki risiko dua kali lipat dibanding orang yang tidak merokok.

 Perempuan yang mengisap 25 batang atau lebih memiliki risiko lebih dari tiga kali lipat. Setiap lima tahun, risiko perempuan perokok terkena SCD naik 8 persen.

"SCD kerap merupakan tanda pertama penyakit jantung di kalangan perempuan, sehingga perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko itu sangat penting," kata Roopinder K. Sandhu, peneliti di Mazankowski Heart Institute University of Alberta di Edmonton, Kanada.

 "Studi kami menunjukkan merokok adalah faktor risiko SDC yang penting di kalangan perempuan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro