Pembongkaran kawasan Kalijodo/Antara-Muhammad Adimaja
Entertainment

CLEANSING KALIJODO: Kisah Polisi vs Preman dalam Layar Kaca

Dika Irawan
Sabtu, 23 Juli 2016 - 22:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di sudut Kalijodo, Jakarta Utara, pada suatu malam Daeng Aziz (Fauzi Baadilla) menodongkan pistol tepat ke wajah Ajun Komisaris Besar Polisi Krishna Murti (Aryo Bayu), Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara.  Namun, Krishna tidak melawan karena sadar, kalah jumlah dengan kawanan penjahat itu.

Enggan mati konyol, Krishna mengingatkan Daeng jika sampai dirinya tewas maka akan ada balasan dahsyat dari kepolisian. Mengetahui risiko yang diterima jika Kapolsek ini tewas, Daeng pun tak jadi menarik pelatuk pistolnya.
 
Itulah cuplikan dari Cleansing Kalijodo, tayangan semi dokumenter serial Crime + Investigation: Indonesia yang diproduksi A+E Netwoorks Asia. Mereka-reka ulang peristiwa nyata saat pihak kepolisian setempat berusaha memberantas premanisme di kawasan kumuh tersebut, film ini akan tayang pada 30 Juli mendatang di televisi berlangganan.

Myrna Paramita, Local Producer Crime + Investigation menuturkan cerita kejahatan di kawasan Kalijodo dipilih karena kawasan ini belakangan menjadi sorotan publik. Namun sebelum ramai digusur, ada cerita menarik saat polisi berusaha memberantas premanisme di kawasan tersebut. Salah satu cerita yang diangkat yakni ketika ada perseteruan antara kepolisian setempat dan kelompok preman di kawasan tersebut.

“Saya ingin tahu polisi Indonesia itu kerjakan apa,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (21/7).

Cerita dalam film ini tidak berkaitan sama sekali dengan peristiwa penggusuran Kalijodo pada Februari lalu, melainkan peristiwa sebelumnya saat Krishna menjabat Kapolsek Penjaringan pada 2001 silam yang berupaya menangani kelompok preman yang dipimpin Daeng Aziz.

Sementara itu, lokasi syuting diambil di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. “Saya tahunya polisi itu di pinggir Jalan. Sebenarnya saya ingin tahu kerja polisi itu apa selain di jalan? Makanya saya riset,” ujarnya.

Demi menghadirkan kisah sesungguhnya, Myrna meminta izin kepada pihak kepolisian untuk melakukan riset dan observasi langsung di kawasan tersebut sejak 2015. Selain itu, dia juga berkonsultasi dengan Krishna yang saat ini menjabat Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Dari konsultasi tersebut, dia menda-patkan gambaran kondisi Kalijodo pada 2001. Namun, Myrna sempat kesulitan mencari aktor yang mirip dengan Krishna. Kesulitan itu berhubungan dengan kharisma sebagai seorang polisi. Setelah melalui diskusi panjang, akhirnya pilihan jatuh ke Ario Bayu karena dianggap memiliki kharisma sosok polisi.

Kevin Ho, Executive Producer Crime + Investigation: Indonesia menjelaskan, pemilihan kasus dalam film ini merupakan hasil komunikasinya dengan Polda Metro Jaya dan Polri. Mereka menyodorkan kasus-kasus menarik yang menyita perhatian publik kemudian oleh Kevin disesuaikan dengan programnya. “Serial terbaru ini bukti komitmen kami mengungkapkan kisah nyata keja hatan yang mengguncang  Asia,” ujarnya.

Pemeran Daeng Aziz, Fauzi Baadilla butuh kerja ekstra untuk memerankan bos preman itu. Sebab dia tidak pernah bertemu dengan Daeng Aziz sehingga harus memahami psikologi tokoh itu melalui cuplikan-cuplikan berita. Berdasarkan pengamatan-pengamatan itu, Fauzi menemukan gaya Daeng yang terlihat santai kendati dalam tekanan. “Jadi bos preman itu tak perlu terlihat bengis,” ujarnya.

Soal menggunakan pistol dalam film ini, Fauzi mengaku selama ini pernah latihan memegang senjata. Alhasil ketika diminta memerankan Daeng Aziz yang menodongkan pistol ke arah Krishna, Fauzi tak menemui kesulitan berarti. Dalam film tersebut, pistol yang digunakan memang asli tetapi tanpa menggunakan peluru. Secara keseluruhan, Fauzi memerlukan waktu empat hari untuk menyiapkan peran tersebut.

Penulis : Dika Irawan
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Sabtu (23/7/2016)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro