Bisnis.com, JAKARTA - Orangtua disarankan memberi anak makanan yang mengandung kacang-kacangan sedini dan sesering mungkin, mulai bayi, sebagai cara untuk membantu menghindari potensi alergi kacang.
Pedoman baru, yang diterbitkan National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Kamis (5/1/2017), merekomendasikan untuk memberi bayi bubur atau makanan pendamping yang mengandung bubuk atau ekstrak kacang sebelum usia 6 bulan. Bahkan lebih awal, jika anak rentan terhadap alergi dan dokter mengatakan aman untuk dilakukan.
Namun, tidak disarankan untuk memberi bayi keseluruhan atau sebutir kacang, karena dikhawatirkan akan tersedak.
Jika dilakukan, pedoman baru itu berpotensi menurunkan secara dramatis jumlah anak dengan alergi makanan yang paling umum dan paling mematikan tersebut, kata Dr. Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, yang menyebut pendekatan tersebut "game changing".
Dapatkah pedoman baru tersebut mengakhiri perang terhadap sandwich isi selai kacang saat makan siang di kelas?
"Jika hal ini dilakukan selama beberapa tahun, saya akan terkejut jika tidak melihat penurunan yang signifikan untuk kejadian alergi kacang tanah," kata Dr. Fauci, dikutip dari New York Times.
Alergi kacang merupakan penyebab kematian paling besar dari anafilaksis, atau penyempitan saluran napas, dibanding alergi makanan lainnya. Meski kematian sangat jarang, anak-anak yang tumbuh dengan alergi kacang umumnya tidak dapat mengatasi itu dan harus menghindari kacang seumur hidup mereka.
"Anda dapat menghentikan sesuatu sebelum berkembang," kata Dr Matthew Greenhawt, Ketua Komite Alergi Makanan American College of Allergy, Asthma and Immunology, dan salah satu penulis dari pedoman baru tersebut.
Tampaknya ada "jendela waktu di mana tubuh lebih cenderung mentolerir makanan daripada bereaksi, dan jika Anda dapat mendidik tubuh selama jendela waktu itu, Anda kemungkinan jauh lebih rendah untuk alergi terhadap makanan," kata Dr Greenhawt.
Pedoman tersebut diterbitkan di Annals of Allergy, Asthma and Immunology dan beberapa jurnal lainnya, menggantikan saran yang diberikan oleh American Academy of Pediatrics pada tahun 2000, ketika orangtua disarankan menghindari kacang untuk anak-anak berisiko tinggi alergi sampai mereka berusia 3 tahun.