Tips Memperindah Payudara Tanpa Suntik Silikon

Bisnis.com, JAKARTA - Bagi wanita, banyak cara untuk memperindah payudara. Salah satunya lewat suntik siliko. Namun, cara tersebut, ternyata mengandung risiko yang tidak kecil. Itu mengapa banyak pakar kesehatan mengusulkan untuk dihindari.

Suntik silikon tak hanya dilakukan oleh perempuan yang telah berumur, tetapi juga perempuan muda.

Misalnya menurut ahli radiologi dari Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dr Vera Nevyta Tarigan Sp.Rad. Dia mengingatkan kaum perempuan untuk tidak melakukan suntik silikon pada payudara. Kenapa ? "Meningkatkan risiko kanker payudara," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/2/2017).

"Bagi kaum perempuan, kalau ingin memperindah payudara jangan ke salon,   ke dokter bedah plastik," tuturnya.

Vera mengatakan karena kalau di salon dilakukan suntik silikon yang meningkatkan risiko kanker payudara.

Keberadaan silikon di payudara, tak hanya meningkatkan risiko kanker. Lebih dari itu, juga menyulitkan melakukan pendeteksian dini. "Begitu di USG, susah membedakan mana tumor dan mana silikon."

Itu lantaran bentuknya sama berbentuk gumpalan.  Walaupun belum diketahui penyebab pasti munculnya kanker payudara.

Ada beberapa faktor risiko dari kanker payudara.

• Pertama, riwayat keluarga dengan kanker payudara dan tumor jinak.
• Kedua, haid di usia yang terlalu muda.
• Ketiga, tidak menikah.
• Keempat, tidak menyusui.
• Kelima, melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun.
• Keenam, pola makan yang tidak sehat.
• Ketujuh, konsumsi alkohol, merokok, dan stres.

Umumnya penderita kanker payudara memiliki keluhan mulai dari benjolan yang teraba di payudara, perubahan ukuran dan bentuk, kerutan pada kulit, puting yang tertarik, keluarnya cairan merah dari puting, dan teraba benjolan di ketiak.

"Kami mengajarkan para perempuan untuk memeriksa payudaranya, bisa dilakukan sendiri usai haid," kata dia.

Vera menyarankan kaum perempuan untuk hidup seimbang agar terhindar dari kanker payudara, serta menghindari makanan yang tak ada nilai gizinya.

"Perbanyak makan buah dan sayur, serta rutin olahraga," imbuh dia.