Bisnis.com, BRAZZAVILLE/KINSHASHA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penyakit virus ebola telah berakhir di Republik Demokratis Kongo. Pengumuman ini disampaikan usai pasien terakhir pengidap ebola di Bas-Uélé telah dinyatakan negatif pada pengujian kedua kalinya.
Kendati demikian, perlindungan negara terhadap penyakit bervirus tersebut terus berlanjut, termasuk memperkuat kesiapan wabah ebola. Direktur Jenderal WHO yang baru, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dengan berakhirnya kasus ebola di negara tersebut membuktikan pada dunia bahwa pihaknya bisa mengkontrol virus mematika seperti ebola asal merespon dengan cepat.
Dikutip dari siaran pers resmi WHO, Rabu (5/7/2017), data WHO menunjukkan sekitar empat orang meninggal dan empat orang lainnya dinyatakan sembuh. Sekitar lima di antara kasus tadi telah dilakukan pengujian laboratorium. Terdapat sekitar 583 orang dicurigai mengidap penyakit menular dan tengah dilakukan monitor, tetapi tidak ada yang menunjukkan gejala virus ebola.
keberhasilan ini juga didukung oleh respon cepat dari pemerintah daerah, kecepatan pengujian darah dengan meningkatkan kapasitas laboratorium, dan kecepatan pencairan dana untuk para pasien. WHO juga menugaskan sekitar 50 ahli penyakit untuk bekerja sama dengan pemerintah dan mitra kesehatan.
"Saya mendesak semua pihak untuk fokus kepada upaya untuk memperkuat sistem kesehatan di Provinsi Bas- Uélé yang menderita akibat wabah tersebut. Tanpa penguatan sistem kesehatan, efektivitas penyelamatan tidak mungkin dilakukan," kata Menteri Kesehatan Kongo Oly Ilunga Kalenga.