800 Responden
Ong mengatakan kesimpulan itu didapat dari penelitian yang melibatkan lebih dari 800 orang dengan rentang usia 60 hingga 100 tahun. Para partisipan yang terlibat diminta menjawab pertanyaan mengenai kualitas tidur dan motivasi hidupnya.
Untuk menilai seorang partisipan memiliki tujuan hidup atau tidak, para peneliti memproses jawaban yang diberikan, seperti “Aku merasa cukup baik ketika berpikir tentang apa saja yang sudah ku lakukan di masa lalu dan aku berharap dapat melakukan hal yang sama di kemudian hari."
Menurut Ong, partisipan yang merasa telah melakukan hal terbaik di masa lalunya cenderung terhindar dari gangguan tidur, seperti ‘sleep apnea’, yakni gangguan yang membuat sukar bernapas bahkan cenderung berhenti beberapa detik sebelum akhirnya bernapas kembali (ngorok), atau sindrom yang menyerang bagian kaki, sebuah kondisi dimana penderita mengalami kesulitan menggerakan kakinya di malam hari.