Museum Basoeki Abdullah/wikipedia
Show

Lukisan Pantai Flores Karya Basoeki Abdullah Senilai Rp1,57 Miliar Dikonservasi

Gloria Natalia Dolorosa
Minggu, 6 Agustus 2017 - 17:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Lukisan karya Basoeki Abdullah sebagai salah satu dari koleksi Bung Karno tahun 1942 berjudul Pantai Flores dipajang dalam pameran lukisan Senandung Ibu Pertiwi.

Lukisan cat minyak yang di ruang Cinderamata, Istana Negara, Jakarta, itu diboyong ke pameran lukisan koleksi Istana Kepresidenan Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional, Jakarta.

Berdasarkan siaran pers dari Sekretariat Presiden, Minggu (6/8/2017), aset senilai Rp1,57 miliar itu mengingatkan kita bahwa Indonesia Timur merupakan wilayah Indonesia dengan keindahan alamnya. Sejauh mata memandang lukisan tersebut mampu membangkitkan kecintaan kita pada Republik Indonesia, rasa cinta tanah air.

Lukisan Pantai Flores berusia setengah abad lebih itu dalam kondisi kotor berdebu, varnis yang sudah menguning, cat yang sudah rapuh dan kering, bahkan sebagian terkelupas. Dia perlu perawatan serius. Pekerjaan konservasi dengan tingkat kerusakan hampir 70% ini memerlukan waktu sekitar dua minggu sehingga kondisi kembali seperti semula.

Proses konservasi dilakukan meliputi light cleaning (pembersihan ringan dengan kwas dan vacuum), chemical cleaning (pembersihan dengan bahan pelarut yang aman), framing/ reframing (bongkar/ pasang spanram), restretching (mengencangkan kanvas yang kendor), dan inpainting (tusir warna).

Selain itu, proses konservasi mencakup repainting (melukis ulang dengan mempertimbangkan bentuk-tekstur-warna), retouching (memantaskan tampilan), varnishing (varnis), stripping (mengangkat overpaint/ cat yang tidak sesuai), sampai dengan consolidation (penguatan cat rapuh).

Bahan kimia yang digunakan di antaranya methyl ethyl ketone (MEK) sebagai bahan pelarut, emulsi yang mengandung 2-butanone oxime dan oil modified alkyd resin sebagai konsolidan cat rapuh dan kaku.

Pengertian konservasi dalam karya seni lukis yaitu upaya untuk melestarikan dan merawat suatu karya agar dapat bertahan lama dan dapat dinikmati di masa yang akan datang. Selain merawat atau menjaga karya sebelum terjadi kerusakan (konservasi preventif), tindakan konservasi juga dilakukan terhadap koleksi yang rusak karena faktor usia dan iklim (konservasi kuratif-restoratif).

Oleh karena itu, dalam melakukan proses konservasi diperlukan tenaga konservasi (konservator) handal, yang memahami metode, proses dan penggunaan alat konservasi yang benar, agar karya yang ditangani dapat kembali seperti sediakala dan tetap lestari.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro