Ilustrasi-Pameran lukisan Basoeki Abdullah/Antara
Bisnis Style

Rekam Jejak Kemasyhuran Basoeki Abdullah

Ilman A. Sudarwan
Rabu, 14 Februari 2018 - 16:47
Bagikan

Proses penyimpanan arsip berupa foto, surat, ataupun benda-benda pendukung pekerjaan seniman seringkali dianggap sebagai kegiatan yang remeh. Namun, aktivitas ini sejatinya memiliki arti penting pada masa mendatang. Generasi muda di masa datang dapat dengan mudah melacak jejak masa lampu seorang seniman melalui arsip tersebut.

Di ranah seni rupa, tidak banyak seniman yang memahami pentingnya proses pengarsipan. Tidak mengherankan jika di kemudian hari seringkali sulit untuk membuktikan keaslian karya seorang seniman yang sudah meninggal dunia, karena sangat sedikit data yang digunakan sebagai rujukan.

Kurator Mikke Susanto menuturkan bahwa dari sedikit seniman yang memiliki dokumen lengkap terkait proses pengkaryaan, muncul nama maestro seni rupa Basoeki Abdullah. Menurutnya, semasa hidup sang maestro banyak menyimpan artikel yang berasal dari media massa, foto-foto, dan surat.

Banyaknya dokumen tentang prestasi dan sang maestro menarik minat dari manajemen museum Basoeki Abdullah untuk mendokumentasikannya dengan cara yang lebih baik. Upaya ini juga menarik minat dari Dicti Art Laboratory, dan Dewan Kesenian Jakarta.

Jika Anda berkesempatan datang ke Museum Basoeki Abdullah, maka dapat menyaksikan beragam arsip berupa artikel di media cetak, akte kelahiran, akte perkawinan, hingga beragam surat tentang Basoeki Abdullah terdokumentasi dengan rapi.

Mikke mengatakan, proses pengarsipan tidak lepas dari upaya untuk ‘menghidupkan’ kembali sosok sang maestro agar generasi muda mengetahui tentang Duta Seni Lukis Indonesia ini.

“Kami ingin menghidupkan terus sosoknya, dan tetap membuat ingatan ini terus terungkap kepada generasi selanjutnya,” tuturnya.

Nama Basoeki Abdullah tentunya bukan asing lagi di dunia seni rupa di Indonesia. Pria yang lahir di lingkungan keraton Surakarta, Jawa Tengah pada 27 Januari 1915 itu merupakan cucu dari tokoh Kebangkitan Nasional Wahidin Sudirohusodo. Darah seni yang mengalir di tubuhnya diturunkan oleh ayahnya yang seorang pelukis dan penari, Abdullah Suriosubroto.

Melihat peran penting arsip bagi dunia seni, Mikke mengajak para penggiat dunia seni Indonesia untuk rajin mengumpulkan arsip seni mereka. Pengarsipan ini penting bukan hanya bagi para kurator, tetapi juga para seniman.

“Dari Pak Basoeki Abdullah ini kita belajar bahwa arsip itu penting. Dia bisa dibicarakan sampai saat ini karena banyak arsip yang ‘bicara’ tentang dia. Jadi untuk para perupa sekarang, kalau tidak suka mengarsip, setidaknya dekatlah dengan para penulis dan jurnalis, karena mereka yang nantinya akan membuat arsip-arsip itu,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Diena Lestari
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro